Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Raya Mau Jadi Provinsi Baru, FX Hadi Rudyatmo: IKN Saja Belum Selesai, Mau Provinsi Baru

Kompas.com - 16/02/2022, 15:45 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wacana pemekaran sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk wilayah Solo Raya kembali dibicarakan. Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Saya setuju-setuju saja, mau ada provinsi baru tapi belum saatnya dibicarakan sekarang IKN saja belum selesai mau provinsi baru. Ibu Kota Negara Nusantara itu diselesaikan dulu sambil jalan provinsi baru," kata Rudy saat ditemui Kompas.com, di kediamannya Pucang Sawit, Rabu (16/2/2022).

Tak hanya itu, Rudy juga membandingkan pemekaran Solo Raya belum relevan dilaksanakan menyusul belum selesainya pemekaran wilayah kelurahan Kota Solo yang tak kunjung mendapatkan izin.

Baca juga: Soal Wilayah Solo Raya Jadi Provinsi Baru, Gibran: Saya Tunggu Instruksi Dulu Saja...

"Mendirikan provinsi syaratnya banyak harus mengajukan dulu ke Menteri Dalam Negeri, izin mecah kelurahan saja Solo belum selesai kok. Kelurahan Mojosongo, Jebres, Pajang, belum selesai baru Kadipiro saja," jelasnya.

Selain itu, Rudy menekankan perlu adanya kajian yang lebih mendetail soal pemekaran wilayah provinsi tersebut.

Baik dari segi dampak sosial, ekonomi, budaya, hingga politik untuk tujuan utama mensejahterakan rakyat bisa terrealisasikan saat berdirinya provinsi.

"Tujuan utamanya kan memudahkan terkontrol, berkomunikasi, koordinasi menuju kesejahteraan. Jika itu ditindaklanjuti sangat setuju," lanjutnya.

Karena dari segi geografis, Rudy menilai wilayah Solo Raya sudah layak menjadi Provinsi Solo Raya. Namun, perlu digarisbawahi syarat lalinnya yang belum bisa dipenuhi.

"Jumlah penduduk luas wilayah, minimal 7-8 kota itu sudah syarat, tapi kalau bener ini apa benar bisa menyejahterakan rakyat itu yang penting. Karena tidak ada sumber daya alam, mungkin beban APBN akan semakin berat karena semua masih tergantung dari dana APBN," jelasnya.

Baca juga: Puan Kunker di Solo Raya: Kunjungi Tiga DPC PDI-P Kabupaten, DPC Solo Dilewati

"Sementara waktu, paling penting ciptakan kondusif di wilayah Kota Solo dulu," lanjutnya

Disingung soal adanya dua usulan nama wilayah provinsi yakni, Daerah Istimewa Surakarta (DIS) dan Provinsi Solo Raya, Rudy memilih mengikuti aturan yang berlaku saat ini.

"Kalau daerah istimewa UU ada keistimewaan. Kalau di Solo kan Kasunanan dan Mangkunegaran kalau mau Istimewa bersatu dulu. Kalau Provinsi Solo Raya kan tinggal selesaikan pemekaran saja," ujarnya

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan mendukung sepenuhnya wacana pemekaran wilayah provinsi Solo Raya tersebut.

"Gagasan itu baik, memberikan ruang bagi generasi ke depan, supaya generasi ke depan punya ruang kesempatan dan peluang hebat karena semua bisa dibentuk, Di Solo Raya paling mungkin. Nanti Ibukotanya kan sudah di Kalimantan," kata Juliyatmono kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com