Tekstur suwar suwir padat seperti dodol, namun saat digigit begitu lembut dan lumer di lidah.
Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan acara tahunan yang dihelat Pemkab Jember,
Disbudpar Kab.Jember dan Yayasan Jember Fashion Carnaval.
JFC dihelat setiap tahun untuk memberikan wadah kepada generasi muda yang memiliki talenta untuk dapat mengembangkan potensi kreasinya dan menunjukkan karya terbaik mereka.
JFC bahkan pernah diberi kesempatan tampil di internasional event pada World Dubai Expo 2021.
Hal ini menjadikan JFC tak hanya menjadi karnaval yang bersifat lokal namun juga nasional, bahkan internasional.
Jember juga memiliki sebuah lembaga riset dan pengembangan kopi dan kakao nasional.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) didirikan melalui SK Menteri Pertanian No. 786/Kpts/Org/9/1981.
Lembaga ini sebenarnya sudah ada sejak 1 Januari 1911 pada masa kolonial Belanda, dengan nama Besoekisch Proefstation.
Saat ini Puslitkoka berada di bawah pengelolaan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) yang merupakan anak perusahaan BUMN Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Kebudayaan Pandhalungan Selatan berkembang di daerah Lumajang, Jember, dan Banyuwangi yang lebih banyak terpengaruh kebudayaan Mataraman dan Using.
Budaya Pandhalungan berasal dari kata dalung atau dhalung yang berarti “periuk besar dari logam” yang merupakan metafora untuk menggambarkan keberadaan suatu wilayah yang menampung beragam kelompok etnik dengan latar belakang budaya berbeda.