KLATEN, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah mengantisipasi agar siswa di sekolah tetap aman dan tidak terpapar Covid-19.
Salah satunya meminta peserta didik atau siswa membawa bekal sendiri dari rumah, terutama minum.
"Di sekolah itu prokesnya sangat siap. Thermogun sudah siap, westafel cuci tangan, masker dan sebagainya. Bahkan, sekarang saya tambah anak-anak harus membawa bekal dari rumah, terutama minum," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Klaten Yunanto dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022) malam.
Baca juga: Siswa Positif Covid-19 SMP di Klaten Jadi 8 Orang, Penularan Disebut dari Klaster Keluarga
Yunanto juga mengatakan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pintu gerbang sekolah ditutup.
Hal ini untuk menjaga sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga sekolah lebih steril dan tidak ada orang lain dari luar dengan bebas keluar masuk sekolah selama PTM berlangsung.
"Tadi Ibu Bupati ke sekolah-sekolah secara dekat melihat bahwa anak-anak tertib. Bahkan, untuk istirahat kita tiadakan," ungkapnya.
Peniadaan jam istirahat bertujuan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang bisa berpotensi memunculkan klaster.
Baca juga: Timbulkan Kerumunan, Lomba Senam Aerobik di Klaten Dibubarkan, Panitia Di-swab
Dia menambahkan PTM berlangsung selama enam jam tanpa istirahat. Jika sebelumnya 100 persen, sekarang dibatasi hanya 50 persen.
Pembatasan jumlah siswa yang mengikuti PTM tersebut setelah kasus Covid-19 di Klaten mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir.