KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah hingga pertengahan Februari 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT Erlina R Salmun mengatakan, data dari awal Januari hingga 13 Februari 2020, angka DBD sebanyak 1.155 kasus.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Terjangkit DBD di Tuban Meninggal Dunia, Orangtua Sempat Mengira Demam Biasa
"Dari 1.155 kasus DBD di NTT, delapan orang meninggal. Sedangkan 1.107 telah sembuh dan 40 orang masih menjalani perawatan medis," ujar Erlina dalam pertemuan Bakomuhas Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Selasa (15/2/2022).
Jumlah itu, kata Erlina, meningkat dibandingkan dengan catatan pada 6 Februari 2022, yakni tercatat 930 kasus.
Ia mengatakan, delapan warga yang meninggal itu, berasal dari Kabupaten Ngada tiga orang. Lalu, masing-masing satu orang dari Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Sumba Tengah.
Sementara itu, dari 1.155 kasus, paling banyak di Kabupaten Manggarai Barat yakni 212 kasus.
Disusul Kota Kupang 208 kasus, Kabupaten Sikka 156 kasus, Kabupaten Sumba Barat Daya 104 kasus, dan Kabupaten Lembata 81 kasus, serta Kabupaten Belu 69 kasus. Sedangkan 13 kabupaten lainnya angka di bawah 50 kasus.
Erlina mengatakan, dari 21 kabupaten dan satu kota di NTT, hanya ada dua kabupaten yang masih kosong kasus DBD yakni Kabupaten Rote Ndao dan Alor.
Khusus untuk Kabupaten Manggarai Timur, pada pekan lalu tidak ada kasus, namun saat ini ditemukan tujuh kasus baru.
Menurut Erlina, ada sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya untuk mencegah dan menangani DBD.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.