SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku tidak ingin terburu-buru memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM).
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, alasan belum memulai kembali PTM tersebut karena penularan Covid-19 dari klaster sekolah cukup banyak.
Pihaknya tidak ingin dengan dimulainya lagi PTM, justru banyak anak-anak sekolah di Sukoharjo yang terpapar virus corona.
Baca juga: 14 Siswa SMAN 2 Lamongan Positif Covid-19, PTM Dihentikan 5 Hari
"PTM sampai saat ini (belum dibuka). Karena klaster sekolah banyak jadi nanti kita evaluasi lagi sampai akhir bulan ini seperti apa (kasusnya)," kata Etik ditemui di sela meninjau isolasi terpusat kabupaten di Desa Celep, Nguter, Sukoharjo, Senin (14/2/2022).
Meski beberapa daerah dengan penularan kasus Covid-19 tinggi sudah memulai lagi PTM, pihaknya menegaskan belum akan memulai kembali PTM sampai kondisi benar-benar aman.
"Bukannya kita ingin berlomba-lomba, cepat-cepatan PTM, tidak. Tapi karena kita sayang anak. Jangan sampai anak kita kena Covid. Dari pada anak-anak kena kita stop dulu PTM," ucap Etik.
Penghentian PTM di Sukoharjo telah dimulai sejak Senin (7/2/2022) kemarin.
Selama dihentikan, ungkapnya siswa masih tetap mendapatkan pembelajaran dari para guru dengan menggunakan sistem daring atau jarak jauh (PJJ).
"Kita hentikan dulu (PTM) sampai akhir bulan ini sambil kita evaluasi," terang istri mantan Bupati Sukoharjo dua periode Wardoyo Wijaya.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo Tri Tuti Rahayu mengatakan, secara komulatif kasus Covid-19 di Sukoharjo ada sebanyak 484 kasus. Dari jumlah itu sebagian besar melaksanakan isolasi mandiri.
Tuti menyampaikan peningkatan kasus harian tersebut disebabkan karena adanya temuan Omicron di wilayahnya yang penularannnya lebih cepat.
"Omicron ini sebetulnya sedikit lebih ringan dari Delta. Artinya kasus ini sembuh dengan sendirinya yang penting kita tingkatkan edukasi (prokes) kepada masyarakat," kata Tuti.
Baca juga: 9 Sekolah Tingkat SMA di Sumut Hentikan PTM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.