TANJUNGPINANG, KOMPAS.COM - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali meningkat. Dari 7 wilayah di Kepri, hanya ada dua daerah yang masuk zona hijau, yakni Kabupaten Anambas dan Lingga.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Kepri yang dirilis pada Minggu (13/2/2022) malam, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 114 kasus, 37 sembuh, dan 1 meninggal dunia.
Dengan begitu total keseluruhan kasus Covid-19 di Kepri menjadi 54.858 kasus, dengan rincian 756 kasus aktif dan 52.341 sembuh.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, PTM di Batam dan Tanjungpinang Dihentikan Sementara
Untuk 114 kasus positif baru, sebanyak 73 di antaranya berada di Kota Batam, 23 di Kota Tanjungpinang, 4 di Kabupaten Bintan, 5 di Kabupaten Karimun, dan 9 di Kabupaten Natuna.
Sedangkan 37 kasus yang sembuh, rinciannya 22 di Kota Batam dan 15 orang di Kota Tanjungpinang.
Sementara untuk kasus meninggal dunia terjadi di Kota Batam.
Kemudian Data Bed Occupancy Ratio (BOR) untuk tanggal 2 sampai 8 Februari 2022, diketahui Kota Batam 10,33 persen, Kota Tanjungpinang 9,60 persen, Kabupaten Bintan 1,40 persen, Kabupaten Karimun 1,13 persen, Kabupaten Lingga 0,00 persen Kabupaten Natuna 0.00 persen dan Kabupaten Anambas 0.00 persen.
Karena meningkatnya kasus positif Covid-19, lima daerah di Kepri naik statusnya menjadi zona kuning, yaitu Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna.
Sementara untuk Kabupaten Anambas dan Kabupaten Lingga masih masuk ke dalam kategori zona hijau.
Baca juga: Guru Pembina Pramuka di Karimun Kepri Diduga Lecehkan Siswinya
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana turut mengimbau agar Satgas di kabupaten/kota agar dapat meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan, termasuk terkait Covid-19 varian Omicron yang telah masuk ke Kepri.
"Selanjutnya kita meningkatkan kapasitas tracing dan testing. Ini sudah kita sampaikan ke kabupaten/kota," ujarnya.
Kepada masyarakat, Tjetjep juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, hampir semua kasus Covid-19 varian Omicron tidak memiliki gejala atau hanya gejala ringan saja.
"Diperkirakan kasus-kasus yang sesungguhnya lebih besar terdapat di tengah masyarakat, karena varian ini tidak bergejala. Masyarakat silahkan beraktifitas, tapi tetap disiplin Prokes," kata Tjetjep.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.