SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten terus mempercepat akselarasi vaksinasi Covid-19 mengantisipasi puncak gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada akhir Februari 2022 nanti.
Kepala Dinas Kesehatan Privinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, semua stakeholder terus menggenjot percepatan vaksinasi kepada semua katagori masyarakat terutama lansia dan anak-anak di Banten.
Sebab, vaksinasi dapat meminimalisir gejala berat hingga kematian jika seseorang terpapar Covid-19.
Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Banten, Peminjaman Tabung Oksigen Meningkat
"Vaksin dan orang yang tidak di vaksin gejalanya berbeda-beda, jauh lebih ringan (gejalanya) orang yang sudah di vaksin," kata Ati kepada wartawan di Kota Serang, Senin (14/2/2022).
Untuk itu, Ati meminta kepada masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi kesatu, kedua dan ketiga atau booster dengan datang langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Menurut Ati, herd immunity bisa diperoleh secara alami dan bisa didapatkan melalui vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi itu untuk kekebalan tubuh dibuat, dalam kekebalan tubuh itu ada masanya turun. Dari hasil penelitian vaksin itu hanya kekuatannya 6 bulan sampai 1 tahun, tergantung kondisi tubuhnya masing-masing, di rata rata 6 bulan," ujar Ati.
Sehingga, lanjut Ati, setelah 6 bulan masyarakat dibutuhkan lagi vaksin ketiga atau booster untuk membentuk kekebalan lagi.
Berdasarkan data yang disampaikan Ati, capai vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama sudah 89,5 persen atau 8,2 juta orang dari target sasarn 9,2, juta orang.
Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua 61,7 persen atau 5,6 juta orang.
Kemudian untuk vaksinasi ketiga atau booster baru 3,7 persen atau 339 ribu orang.
Ati menambahkan, untuk kesiapan obat-obatan dan oksigen menghadapi puncak gelombang ketiga Covid-19 pada akhir Februari atau awal Maret 2022 masih aman.
Sedangkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan di tempat isolasi terpusat masih dibawah 50 persen terisi.
Apabila terjadi lonjakan, Pemprov Banten akan menambah dengan memanfaatkan gedung baru 8 lantai di RSUD Banten.
"Jika terjadi lonjakan kasus gedung baru 8 lantai yang total 140 tempat tidur akan kita jadikan untuk perawatan Covid-19 seandainya terjadi lonjakan kasus," ucap Ati.
Ati pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat beraktifitas.
Menurut mantan Dirut RSUD Tangerang itu, peran masyarakat sangat penting agar kasus Covid-19 di Banten tak terus melonjak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.