AMBON,KOMPAS.com - Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum memutuskan besaran ganti rugi 211 rumah warga Desa Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku yang terbakar saat bentrok pada 26 Januari lalu.
Menurut Abua, informasi yang berkembang bahwa Pemkab Maluku telah memutuskan akan mengganti rugi rumah warga Kariuw yang terbakar sebesar Rp 125 juta per unit merupakan sesuatu yang tidak benar.
“Oh enggak ada itu, tidak benar itu,” kata Abua kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Dampak Bentrokan Maluku Tengah, 1.030 Pohon Cengkih Warga Pulau Haruku Ditebang
Abua mengatakan, munculnya kabar terkait biaya penggantian tersebut sebenarnya mucul saat pembahasan di DPRD Maluku beberapa waktu lalu. Namun hal itu belum disepati oleh Pemkab.
“Itu hanya disampaikan di dewan pada saat itu. Soal besarannya gimana kita tidak menetapkan itu, karena berkembang di forum DPRD. Itu diajukan DPRD dan pemda tidak pernah memutuskan sebesar itu, jadi belum sama sekali belum,” ungkapnya.
Abua menuturkan, Pemkab Maluku Tengah saat ini tidak punya anggaran untuk ganti rugi rumah warga yang terbakar sehingga butuh koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat.
“Kita tidak punya (anggaran), kita harus koordinasikan dengan pempus. Penyelesaiannya gimana?” katanya.
Saat ini, kata Abua, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal tersebut.
Baca juga: Kapolda Maluku Ungkap Duduk Perkara Bentrok di Maluku Tengah, Dipicu Perselisihan Batas Lahan
Termasuk soal besaran ganti rugi yang menurutnya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Itu pun kita harus sesuaikan dengan pempus maupun pemprov atas apa yang terjadi, harus ada intervensi dari pusat, kita mengajukan dan yang menentukan itu pempus,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bentrok dua desa bertetangga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pecah pada Selasa (26/1/2022).
Akibat insiden itu tiga warga meninggal dunia, empat luka-luka termasuk seorang anggota polisi dan 211 rumah warga terbakar, sehingga menyebabkan seluruh warga Kariuw mengungsi dari desa mereka.
Bentrokan itu juga menyebabkan puluhan sepeda motor dan mobil milik warga terbakar. Selain itu ribuan tanaman umur panjang warga seperti cengkih dan pala juga ditebang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.