KOMPAS.com - Setiap suku di Indonesia memiliki tradisi. Namun seringkali dijumpai, tradisi tersebut merupakan aktivitas yang terbilang cukup ekstrem.
Tradisi potong jari, mengeluarkan jasad dari makam, maupun meruncingkan gigi merupakan tradisi yang unik.
Dari sekian tradisi unik itu, umumnya tradisi dilakukan sebagai bentuk penghormatan, kerukunan, maupun harga diri.
Berikut 12 tradisi unik di Indonesia:
1. Tradisi Potong Jari, Suku Dani, Papua
Tradisi Iki Palek merupakan tradisi potong jari Suku Dani di Papua. Tradisi ini dilakukan jika ada anggota keluarga meninggal. Sebagai ungkapan rasa sedih, anggota keluarga yang lain akan memotong jari.
Baca juga: 5 Suku di Papua serta Keunikannya, Salah Satunya Tradisi Potong Jari Saat Berduka
Pasalnya, bagi Suku Dani kebersamaan adalah sangat penting. Tangisan tidak cukup untuk menggambarkan kepedihan kehilangan keluarga
Jumlah jari yang dipotong merupakan jumlah anggota keluarga yang meninggal. Mayoritas, tradisi dilakukan para wanita, namun ada juga laki-laki yang ikut memotong jari tangan sebagai ungkapan kesedihan.
2. Tradisi Tiwah, Suku Dayak, Kalimantan Tengah
Tujuan ritual tiwah adalah untuk mengantarkan arwah ke luwu (akhirat) kepada Sang Pencipta atau Ranying Hatalla Langit dan merupakan akhir dari rangkaian upacara kematian dalam kepercayaan Hindu Kaharingan.
Jenazah yang telah dikubur akan digali lagi lalu tulang belulangnya dibersihkan, setelahnya jenazah dimasukkan ke dalam balai nyahu (Sandung).
Bagi Suku Dayak, kematian perlu disempurnakan supaya roh dapat hidup tentram bersama Ranying Hatalla.
Baca juga: Tiwah, Rukun Kematian Penuh Kebahagiaan
Tiwah bertujuan untuk melepaskan kesialan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Upacara dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu hampir satu bulan.
Bagi Suku Dayak, Tiwah sangat sakral, ritual disertai dengan Manganjan, yaitu tarian sakral dibawakan pada upacara tiwah. Tarian ini sebagai wujud penghormatan pada leluhur.
Ritual tiwah butuh persiapan selain itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit
3. Tradisi Meruncingkan Gigi, Suku Mentawai, Sumatera Barat
Gigi Runcing ini merupakan tradisi kerik gigi bagi wanita Suku Mentawai.
Untuk melakukan tradisi secara turun temurun ini, wanita Suku Mentawai harus menahan rasa sakit yang cukup lama.
Setelah itu, gigi akan dikerik dan diruncingkan dengan peruncing yang terbuat dari besi atau kayu.
Baca juga: 5 Kebudayaan Suku Mentawai, dari Tato hingga Tradisi Meruncingkan Gigi
Suku Mentawai mempercayai bahwa wanita yang memiliki gigi runcing seperti hiu memiliki nilai lebih ketimbang yang tidak bergigi runcing.
Tradisi turun temurun ini merupakan cara wanita Mentawai agar tampil cantik dan sebagai tanda kedewasaan.
4. Tradisi Kebo-keboan, Suku Osing, Banyuwangi, Jawa timur
Upacara Adat Kebo-keboan merupakan upacara yang dilakukan Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kebo-keboan diambil dari kata Kebo yang dalan bahasa Jawa berarti kerbau.
Upacara berkaitan dengan pertanian sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Baca juga: Musim Tanam Padi, Alas Malang Gelar Tradisi Kebo-keboan