Tradisi ini tergolong ekstrem. Setiap tradisi dilangsungkan hampir pasti ada korban jiwa.
Sihajang Laleng Lipa merupakan tradisi saling tikam menggunakan badik (pisau panjang) dalam satu sarung.
Baca juga: Sinopsis Film Tarung Sarung, Konflik Asmara Berbalut Budaya Nusantara
Tradisi ini merupakan tradisi Suku Bugis Makassar dalam menyelesaikan masalah. Tradisi ini digunakan sebagi cara paling akhir, apabila musyawarah mufakat kedua perwakilan keluarga tidak menemukan titik temu.
Tata cara tradisi ini adalah kedua belah pihak yang berseteru akan masuk kedalam sarung sambil dibekali sebelah badik.
Saat badik keluar dari sarungnya pantang diselipkan lagi dipinggang sebelum menghujan tubuh lawan.
10. Pasola, Nusa Tenggara Timur
Pasola berasal dari kata sola atau hola yang berarti kayu lembing.
Pasola merupakan ritual perang adat dimana dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan, kejar-kejaran seraya melempar lembing kayu ke arah lawan.
Pasola diselenggarakan sekali dalam setahun, yaitu pada permulaan musim tanam atau tepatnya bulan Februari di Kecamatan Lamboya serta bulan Maret di Kecamatan Wanokaka dan Laboya Barat/Gaura.
Baca juga: Ratusan Kuda Ramaikan Festival Pasola di Sumba Barat
Tanggal pelaksanaan Pasola ditentukan para rato berdasarkan perhitungan bulan genap dan bulan terang serta melihat tanda-tanda alam.
Upacara Pasola terkait dengan persiapan pengerjaan lahan. Hal ini terkait, adanya anggapan bahwa percikan darah mempunyai kekuatan magis menyuburkan dan menghidupkan lahan.
11. Seba, Suku Baduy, Banten
Tradisi adat yang dilakukan untuk kegiatan ritual tahunan. Tradisi dimaksudkan untuk menyerahkan hasil bumi dan menjalin silaturahmi kepada Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Baca juga: Tradisi Seba Baduy Akan Dilaksanakan secara Terbatas
Tradisi ini merupakan wujud syukur karena selama setahun mendapatkan panen yang berlimpah.
12. Tradisi Ma'nene, Toraja Utara, Sulawesi Selatan
Tradisi Ma'nene merupakan ritual masyarakat Toraja Utara. Dimana, mayat yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun dikeluarkan dari liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti pakaiannya.
Ritual Ma'nene termasuk dalam upacara rambu solo' (kematian).
Sampai saat ini, ritual ini merupakan tradisi yang masih dipertahankan.
Baca juga: Mengenal Tradisi Manene, Ritual Mengganti Pakaian Jenazah Khas Toraja dan Maknanya
Maknanya sebagai cara memperhatikan mendiang nenek moyang.
Pasalnya, masyarakat yang tidak menghormati arwah-arwah leluhur, maka arwah leluhur pun mengabaikan keluarganya.
Sebaliknya, kerabat yang menghormati leluhur yang sudah meninggal maka leluhurnya akan memberikan timbal balik positif bagi kerabat yang masih hidup.
Sehingga, ada perasaan akrab dan mendapat perlindungan dari leluhur yang telah meninggal tersebut.
Sumber: www.grid.id, mmc.kalteng.go.id, kesbangpol.palangkaraya.go.id, nationalgeographic.grid.id, bobo.grid.id, cagarbudaya.kemdikbud.go.id, indonesia.go.id, makassar.tribunnews.com, dindikbud.bantenprov.go.id, dan eprints.unm.ac.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.