Upacara dilakukan masyarakat dengan mendandani diri seperti kerbau dengan tubuh di cat hitam. Dandanan dilengkapi dengan tanduk dan telinga kerbau buatan.
Setelah itu, mereka akan menarik-nari di tengah sawah sambil mengelilingi penonton.
Penonton yang dikelilingi akan ditarik ke kubangan sawah hingga berlumuran lumpur.
Tradisi dilakukan hingga penonton yang terdekat terlumuri lumpur.
5. Tradisi Adu Betis (Mallanca), Sulawesi Selatan
Mallanca merupakan tradisi adu betis yang dilakukan masyarakat Bone, Sulawesi Selatan. Umumnya, tradisi ini digelar setahun sekali.
Biasanya, tradisi dilakukan pada bulan Agustus usai panen, sekaligus sebagai perayaan Hari Raya Kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: 5 Tradisi Unik di JawaTengah, Perang Lumpur hingga Anak Cucu Berjalan di Bawah Peti Jenazah
Tradisi ini dilakukan dua tim yang terdiri dari 2 orang dewasa. Dua orang menjadi penendang dan dua orang memasang kuda- kuda agar tidak jatuh saat betis ditentang. Jika betis lawan sangat kuat, maka ada juga lawan yang cedera.
Nilai luhur tradisi ini menggambarkan eratnya rasa kekeluargaan dan gotong-royong masyarakat Bone.
6. Tradisi Waruga/ Pemakaman, Suku Minahasa, Sulawesi Utara
Tradisi Waruga merupakan pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara.
Waruga berasal dari kata waru yang berarti rumah dan ruga berarti badan. Kata tersebut dimaknai sebagai rumah raga kembali ke surga.
Pada zaman pra sejarah, Suku Minahasa percaya bahwa roh memiliki kekuatan magis. Untuk itu, kuburan dibuat secara khusus.
Baca juga: 7 Tradisi Unik Saat Bulan Ramadhan di Berbagai Negara
Waruga terdiri dari dua bagian, yaitu badan dan tutup.
Warga Minahasa menempatkan jenazah seperti posisi bayi dalam kandungan. Selain itu, jenazah yang telah ditempatkan di Waruga dihadapkan ke utara, sebagai tanda para leluhur orang Minahasa berasal dari utara.
7. Tabuik, Sumatera Barat
Tabuik merupakan tradisi tahunan masyarakat Pariaman,Sumatera Barat. Tabuik merupakan upacara mengenang meninggalnya cucu nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali, yang meninggal di perang Karbala di Irak, 10 Muharram 61 H/10 Oktober 680 M
Upacara ini menampilkan pertempuran karbala dengan iringan musik tradisional gendang tasa.
Baca juga: Tari Tabuik, Tarian Tradisional di Sumatera Barat
Tradisi dilaksanakan setiap tahun setiap tanggal 1 sampai 10 Muharram di Pariaman, Sumatera Barat.
Tapi akhir-akhir ini dilaksanakan tanggal 1-11 Muharram.
8. Tatung, Singkawang, Kalimantan Barat
Tatung merupakan istilah yang terkenal di Kota Singkawang dan sekitarnya. Istilah tatung dipergunakan untuk orang yang tubuhnya dijadikan media untuk dimasuki roh leluhur yang mereka percayai.
Tatung juga merupakan orang yang rela tubuhnya ditusuk dengan jeruji, pedang, maupun jarum. Atraksi ini telah berlaku ribuan tahun yang lalu.
Baca juga: Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional 2020
Pawai tatung biasanya untuk merayakan Cap Go Meh atau puncak perayaan tahun baru Cina di Singkawang, Kalimantan Barat.
9. Sigajang Laleng Lipa/Tarung Sarung, Suku Bugis, Sulawesi Selatan
Sihajang Laleng Lipa merupakan tradisi unik sekaligus mengerikan, karena tradisi ini dapat mempertaruhkan nyawa bagi para pelakunya.