Jenazah yang telah dikubur akan digali lagi lalu tulang belulangnya dibersihkan, setelahnya jenazah dimasukkan ke dalam balai nyahu (Sandung).
Bagi Suku Dayak, kematian perlu disempurnakan supaya roh dapat hidup tentram bersama Ranying Hatalla.
Baca juga: Tiwah, Rukun Kematian Penuh Kebahagiaan
Tiwah bertujuan untuk melepaskan kesialan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Upacara dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu hampir satu bulan.
Bagi Suku Dayak, Tiwah sangat sakral, ritual disertai dengan Manganjan, yaitu tarian sakral dibawakan pada upacara tiwah. Tarian ini sebagai wujud penghormatan pada leluhur.
Ritual tiwah butuh persiapan selain itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit
3. Tradisi Meruncingkan Gigi, Suku Mentawai, Sumatera Barat
Gigi Runcing ini merupakan tradisi kerik gigi bagi wanita Suku Mentawai.
Untuk melakukan tradisi secara turun temurun ini, wanita Suku Mentawai harus menahan rasa sakit yang cukup lama.
Setelah itu, gigi akan dikerik dan diruncingkan dengan peruncing yang terbuat dari besi atau kayu.
Baca juga: 5 Kebudayaan Suku Mentawai, dari Tato hingga Tradisi Meruncingkan Gigi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.