"Kasus kekerasan seksual ini menjadi fokus utama, agar tidak jatuh korban lagi, anak-anak di bawah umur," kata Mega.
Dia akan turun ke kampung-kampung untuk melakukan sosialisasi hukum kekerasan terhadap anak dan pendidikan seksual pada anak maupun remaja, agar mereka tidak mudah dibujuk atau dirayu pelaku.
Menurutnya, dengan adanya pendidikan seksual terhadap anak maupun remaja, dapat memproteksi dari kejahatan seksual.
Para korban juga terus mendapat bimbingan untuk membebaskan mereka dari trauma yang mendalam.
Baca juga: Kisah Pasangan Muda Dirikan Rumah Belajar di Pelosok Papua, Ekspedisi Jalan Kaki Susuri 26 Kampung
Tidak hanya persoalan kasus pemerkosaan yang menjadi perhatian Mega, selama kurang dari dua bulan menjabat Kapolres, dia langsung bekerja keras untuk meningkatkan angka vaksinasi.
"Sulit juga awalnya, karena tidak bisa naik motor. Akhirnya digonceng berkeliling ke hutan-hutan dan daerah perbatasan Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengajak warga vaksin," kata Mega.
Ibu dua orang putri ini mengaku cukup lega, karena angka vaksinasi sudah di atas 80 persen. Selanjutnya dosis ketiga atau booster, pekan lalu sudah 1,25 persen.
Sementara vaksin anak juga sudah berjalan, angka pastinya masih diupdate, yang jelas Kabupaten Tebo berada di peringkat dua, setelah Kota Jambi angka vaksinasi anaknya.
Dia menuturkan sebagai orang baru di Jambi ia akan banyak belajar dari para senior dan Kapolres yang sudah lebih dulu menjabat di Tebo.
Sejumlah jabatan pernah dipegang oleh Fitria Mega. Ia diketahui pernah menjabat sebagai Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, Kapolsek Sukmajaya, dan Kapolsek Cempaka Putih.
“Saya pernah jabat Kapolsek di Serang, dan di Jakarta dua kali,” ujarnya.