BANYUMAS, KOMPAS.com - Keberadaan tanaman kantong semar endemik lereng Gunung Slamet (Nephentes adrianii) kian berkurang.
Hingga saat ini, tanaman tersebut di ambang kepunahan. Di alam liar hanya tersisa sekitar 2.600 tanaman.
Baca juga: Melihat Konservasi Kantong Semar, Tanaman Langka Pemakan Serangga Endemik Gunung Slamet
Ancaman kepunahan semakin nyata akibat pencurian yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.
Di market place, tanaman tersebut dijual secara ilegal dengan harga antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
Fenomena tersebut menjadi keprihatinan para pegiat lingkungan, salah satunya dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mahupa) Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto.
Pegiat konservasi Mahupa Unwiku Rizki Nurzamali mengungkapkan, tanaman tersebut masuk kategori langka.
"Tanaman ini masuk dalam kategori dilindungi, sehingga perlu ada pelestarian," kata Rizki di sela penanaman kantong semar di area Baturraden Adventure Forest (BAF), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (12/2/2022).
Kegiatan yang didukung Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) dan Kantor Bank Indonesia (BI) Purwokerto ini diikuti para stake holder dalam rangka memperingati Hari Pers 2022.
Sejak pertengahan tahun lalu, lokasi tersebut juga sekaligus dijadikan pusat konservasi kantong semar.
"Atas kondisi itu, kami difasilitasi BAF membuat tempat pengembangbiakan kantong semar," ujar Rizki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.