Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Mekotek Bali: Sejarah, Tujuan, dan Tata Cara

Kompas.com - 11/02/2022, 20:22 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Kompas.com - Upacara Mekotek merupakan tradisi umat Hindu di Bali.

Mekotek berasal dari kata tek tek yang merupakan bunyi kayu yang beradu satu  sama lain sehingga menimbulkan bunyi tek tek.

Upacara Mekotek dilakukan masyarakat Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Mekotek merupakan adat istiadat secara turun temurun yang terus diletarikan hingga saat ini.

Mekotek merupakan simbol kemenangan, selain itu upacara ini juga sebagai upaya untuk menolak bala yang pernah menimpa desa puluhan tahun yang lalu.

Sejarah Mekotek

Pada mulanya, Mekotek dilakukan untuk menyambut prajurit Kerajaan Mengwi yang menang saat melawan Kerajaan Blambangan di Jawa.

Pada masa pemerintahan Belanda tahun 1915, Mekotek pernah dihentikan. Sebab, Belanda khawatir kalau terjadi pemberontakan.

Baca juga: Makna Tradisi Mekotek Desa Munggu Bali saat Hari Raya Kuningan

Pasalnya, tradisi Mekotel melibatkan banyak orang dengan membawa besi maupun kayu.

Suatu ketika terjadi wabah penyakit, tradisi Mekotek yang sempat dihentikan dilakukan kembali dengan tujuan sebagai tolak bala.

Tata Cara Mekotek

Mekotek dilaksanakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari (berdasarkan kalender Hindu) pada Sabtu Kliwon.

Upacara ini dilakukan tepat pada Hari Raya Kuningan atau setelah selesai Hari Raya Galungan.

Pada zaman dahulu, tradisi Mekotek dilaksanakan dengan menggunakan besi untuk membakar semangat juang ke medan perang atau dari medan perang.

Warga Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, menggelar prosesi mekotek atau ngerebeg, Sabtu (15/4/2017). Awalnya, mekotek adalah ekspresi kegembiraan prajurit Kerajaan Mengwi setelah mengalahkan Kerajaan Blambangan di Jawa. Mekotek ditandai dengan arak-arakan keliling desa membawa tongkat kayu, tombak pusaka, dan umbul-umbul. Mekotek juga dipercaya sebagai upaya menolak bencana dan pemersatu masyarakat. Tradisi mekotek tetap dilangsungkan warga setiap enam bulan, yang bertepatan dengan hari raya Kuningan.KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA Warga Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, menggelar prosesi mekotek atau ngerebeg, Sabtu (15/4/2017). Awalnya, mekotek adalah ekspresi kegembiraan prajurit Kerajaan Mengwi setelah mengalahkan Kerajaan Blambangan di Jawa. Mekotek ditandai dengan arak-arakan keliling desa membawa tongkat kayu, tombak pusaka, dan umbul-umbul. Mekotek juga dipercaya sebagai upaya menolak bencana dan pemersatu masyarakat. Tradisi mekotek tetap dilangsungkan warga setiap enam bulan, yang bertepatan dengan hari raya Kuningan.

Ternyata, banyak peserta yang terluka, maka tombak dari besi yang biasa digunakan dalam upacara Mekotek diganti dengan tongkat dari kayu pulet yang sudah dikupas kulitnya. Ukurannya berkisar 2 - 3,5 meter.

Baca juga: Hari Raya Kuningan, Desa Munggu di Badung Bali Punya Tradisi Mekotek

Selama pelaksanan upacara, peserta wajib mengenakan pakaian adat madya, yaitu kancut dan udeng batik.

Peserta berkumpul di Pura Dalem Munggu untuk melaksanakan persembahyangan serta ucapan terima kasih atas hasil perkebunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com