KOMPAS.com - Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis (interaksi) dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae.
Terumbu karang termasuk jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Secara sederhana, karang terdiri dari satu polip, bentuknya seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel.
Pada kebanyakan spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni.
Hewan ini berbentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3 (kalsium karbonat).
Terumbu karang tidak hanya menampilkan bentuk yang beraneka rupa di bawah perairan saja. Terumbu karang merupakan habitat bagi mahluk lain.
Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Pada umumnya, habitat terumbu karang hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari, kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut.
Namun, ada juga terumbu karang yang dapat hidup di bawah laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya matahari.
Namun, terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang.
Baca juga: Terumbu Karang Raksasa Berbentuk Mawar Ditemukan di Lepas Pantai Tahiti
Sebagian besar, ekosistem terumbu karang terdapat diperairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi, dan memerlukan kualitas alami (prestine).
Adapun, perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis pada 1998 menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching). Peristiwa ini diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%.
Selama pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 derajat Celsius di atas suhu normal.
Terumbu karang memiliki manfaat yang besar, baik secara ekologi maupun ekonomi. Manfaat terumbu karang dapat diidentifikasikan menjadi dua, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
Secara langsung, terumbu karang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah sebagai tempat hidup ikan. Sehingga, terumbu karang membantu produksi ikan sebagai bahan pangan maupun keperluan lain yang dibutuhkan manusia, seperti ikan ekor kuning, ikan kerapu, ikan baronang, batu karang, pariwisata, wisata bahari, dan penelitian serta pemanfaat biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Pulihkan Terumbu Karang, IPB Luncurkan School of Coral Reef Restoration