Di perkampungan Bagahak, Yoseph dan orangtuanya tinggal, tidak ada sinyal internet.
Mereka hanya memiliki televisi sebagai hiburan, sementara Yoseph yang tidak terlalu suka menonton, lebih memilih bermain video game offline di ponsel.
"Banyak rumah di Bagahak, tapi jaraknya berjauhan. Makanya kita jarang bermain dengan teman, jadi lebih memilih main hp offline kalau sudah mengulang pelajaran," tuturnya.
Baca juga: Cafe Deaf Nunukan, Panggung Setara untuk Kaum Disabilitas di Perbatasan RI–Malaysia
Kendala sinyal, menjadi tantangan lain bagi Yoseph, apalagi saat kebijakan sekolah daring.
Ia yang tinggal di areal milik perusahaan, pagi-pagi harus menanak nasi, menyiapkan bekal untuk mendaki bukit terjal yang dinamakan warga setempat Bukit Kijang.
Jarak antara rumah Yoseph dan Bukit Kijang sekitar 1,5 jam. Ia akan berangkat mengendarai sepeda motor, memarkirkannya di bawah bukit, lalu mendaki dengan membawa ransum bersama teman temannya.
"Kita membangun gubuk diatas bukit. Kita tebang pohon, atap dan dindingnya daun kelapa. Lumayan besar gubuknya, bisa menampung sepuluh orang. Di sana kita selalu belajar daring," katanya.
Sinyal di atas bukit Kijang cukup stabil, hanya saja, ancaman binatang buas menjadi perhatian tersendiri.
"Seringkali beruang datang, kami langsung kabur turun bukit. Nanti bergantian memantau beruangnya sudah pergi atau belum, baru kita kembali mendaki, lanjut belajar daring," lanjut Yoseph.
Baca juga: Program Minyak Goreng Satu Harga Belum Jangkau Perbatasan RI–Malaysia
Selain Beruang, gajah juga sering melintas lokasi tersebut. Yoseph dan teman temannya akan lari sejauh jauhnya sampai kawanan gajah pergi meninggalkan lokasi belajar mereka.
"Di gubuk itu sinyal paling bagus. Di puncak bukit memang, jadi kalau Beruang atau Gajah datang, ya menghindar saja. Ketimbang mencari lokasi lain yang belum tentu sinyalnya stabil," katanya.
Yoseph menjadi salah satu pelajar SMP yang menerima beasiswa repatriasi yang dikirim melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Rabu (9/2/2022).
Ia akan melanjutkan sekolah di SMA Santo Gabriel Nunukan Kaltara. Yoseph sudah berjanji akan bersungguh sungguh menempuh pendidikan dan tidak mau mengecewakan orang tuanya.
"Saya ingin jadi Polisi. Orangtua saya berkeinginan seperti itu, dan kebetulan saya suka dengan Polisi sejak kecil," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.