Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Sekolah, Anak Buruh Migran di Malaysia Rela Daki Bukit hingga Dikejar Beruang

Kompas.com - 10/02/2022, 16:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Daki bukit terjal dan dikejar binatang buas

Di perkampungan Bagahak, Yoseph dan orangtuanya tinggal, tidak ada sinyal internet.

Mereka hanya memiliki televisi sebagai hiburan, sementara Yoseph yang tidak terlalu suka menonton, lebih memilih bermain video game offline di ponsel.

"Banyak rumah di Bagahak, tapi jaraknya berjauhan. Makanya kita jarang bermain dengan teman, jadi lebih memilih main hp offline kalau sudah mengulang pelajaran," tuturnya.

Baca juga: Cafe Deaf Nunukan, Panggung Setara untuk Kaum Disabilitas di Perbatasan RI–Malaysia

Kendala sinyal, menjadi tantangan lain bagi Yoseph, apalagi saat kebijakan sekolah daring.

Ia yang tinggal di areal milik perusahaan, pagi-pagi harus menanak nasi, menyiapkan bekal untuk mendaki bukit terjal yang dinamakan warga setempat Bukit Kijang.

Jarak antara rumah Yoseph dan Bukit Kijang sekitar 1,5 jam. Ia akan berangkat mengendarai sepeda motor, memarkirkannya di bawah bukit, lalu mendaki dengan membawa ransum bersama teman temannya.

"Kita membangun gubuk diatas bukit. Kita tebang pohon, atap dan dindingnya daun kelapa. Lumayan besar gubuknya, bisa menampung sepuluh orang. Di sana kita selalu belajar daring," katanya.

Sinyal di atas bukit Kijang cukup stabil, hanya saja, ancaman binatang buas menjadi perhatian tersendiri.

"Seringkali beruang datang, kami langsung kabur turun bukit. Nanti bergantian memantau beruangnya sudah pergi atau belum, baru kita kembali mendaki, lanjut belajar daring," lanjut Yoseph.

Baca juga: Program Minyak Goreng Satu Harga Belum Jangkau Perbatasan RI–Malaysia

Selain Beruang, gajah juga sering melintas lokasi tersebut. Yoseph dan teman temannya akan lari sejauh jauhnya sampai kawanan gajah pergi meninggalkan lokasi belajar mereka.

"Di gubuk itu sinyal paling bagus. Di puncak bukit memang, jadi kalau Beruang atau Gajah datang, ya menghindar saja. Ketimbang mencari lokasi lain yang belum tentu sinyalnya stabil," katanya.

Yoseph menjadi salah satu pelajar SMP yang menerima beasiswa repatriasi yang dikirim melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Rabu (9/2/2022).

Ia akan melanjutkan sekolah di SMA Santo Gabriel Nunukan Kaltara. Yoseph sudah berjanji akan bersungguh sungguh menempuh pendidikan dan tidak mau mengecewakan orang tuanya.

"Saya ingin jadi Polisi. Orangtua saya berkeinginan seperti itu, dan kebetulan saya suka dengan Polisi sejak kecil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com