PURWOREJO, KOMPAS.com - Seorang warga mengungkapkan aparat telah membredeli spanduk dan banner penolakan penambangan quarry sebelum kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2/2022).
"Ya jelas kondusif, kemarin sore (Selasa) banner-banner kami dicopoti polisi. Paginya (Rabu) juga dibersihkan lagi. Jadi Ganjar datang sudah bersih semua," ungkap Siswanto (30), warga Dusun Randuparang, Desa Wadas, kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu malam.
Tidak hanya itu, ratusan aparat gabungan juga berjaga hampir di semua akses desa sehingga warga yang kontra penolakan penambangan quarry tidak bisa keluar.
Baca juga: Saat Ganjar Menemui Warga yang Setuju Penambangan Andesit di Wadas...
Siswanto mengaku, ratusan anggota ormas sempat berjaga di sekitar rumahnya sehingga membuat keluarganya ketakutan.
"Setiap jalan masuk RT dijaga polisi, ormas, brimop, juga sejumlah TNI. Semua warga takut khususnya yang kontra. Kalau pun mau keluar tidak berani," ungkap Siswanto, warga Dusun Randuparang.
Sebanyak 80 persen warga yang lahannya terdampak menolak rencana penambangan quarry. Sedangkan 20 persen sisanya pro atau setuju dengan proyek tersebut.
Baca juga: Minta Maaf atas Kericuhan di Wadas, Ganjar Harap Penolak Pembangunan Waduk Mau Berdialog
Menurut Siswanto, warga yang setuju proyek tersebut sebagian besar bukan warga Desa Wadas asli.
Mereka hanya sedikit memiliki tanah di lokasi penambangan. Mereka lah yang ditemui Ganjar di Dusun Winong, Desa Wadas, Rabu (9/2/2022).
"Yang ditemui Ganjar itu mereka yang pro, lahan mereka sedikit di sini. Mereka tidak punya kepentingan apa pun. Sedangkan kami (warga kontra) tidak bisa keluar, "dipenjara" semua. Ganjar juga tidak menemui kami," tandas Siswanto.
Siswanto membenarkan, ada warga yang sebelumnya ditangkap polisi sudah kembali ke rumah.
Baca juga: Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Minta Maaf dan Ajak Dialog
Mereka pulang membawa bingkisan sembako dan sejumlah uang dari kepolisian. Warga yang diamankan ada 64 orang, meliputi 56 warga Desa Wadas, belasan di antaranya adalah anak dibawah umur, dan lainnya adalah tim pendamping warga.
Sebelumnya, pada Selasa (8/2/2022), kericuhan diawali saat lokasi penambangan quarry di Desa Wadas di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dikepung oleh ratusan aparat gabungan TNI dan Polri bersenjata lengkap.
Saat itu tengah dilakukan proses pengukuran tanah oleh tim BPN di lokasi tersebut.
Baca juga: Ganjar Sebut Warga Desa Wadas yang Ditangkap Segera Dilepaskan
Ratusan aparat gabungan itu berdalih datang untuk membantu BPN mengukur lahan yang akan dijadikan tambang andesit.
Namun, bentrokan dengan warga yang menolak penambangan di Desa Wadas tak terhindarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.