Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Kesal soal Gubernur yang Tak Bangga Saat Dirinya Turun ke Daerah: Saya Jadi Bingung

Kompas.com - 10/02/2022, 12:56 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani heran ada kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

Ungkapan itu disampaikan Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022).

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," kata Puan.

"Bikin kesel kan," tambah Puan, di hadapan kader PDI-P Sulut, baik eksekutif, legislatif, dan pengurus struktur partai.

Baca juga: Ada Gubernur yang Tak Menyambut Puan Saat Turun ke Daerah, Kader PDI-P Langsung Teriak Ganti

Spontan para kader mengatakan, "diganti". Mendengar itu, Puan merespons dengan melempar senyum.

Saat datang ke Sulawesi Utara, Puan merasa disambut.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan.

Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu. Padahal, kata Puan, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.

"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," tambah dia.

Puan menyebut, berada di kursi sebagai Ketua DPR merupakan perjuangan seluruh kader partai.

"Ini perjuangan kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, satu nasional dalam pileg dan pilpres itu. Karena Undang-undang menyatakan partai pemenang pemilu lah yang boleh atau berhak mempunyai Ketua DPR RI," paparnya.

Untuk mendapatkan kursi Ketua DPR tidak mudah karena menguras energi luas biasa.

"Satu Indonesia loh. Artinya ini perjuangan kita semua bukan hanya saya sendirian," tutur dia.

 

Puan bingung tidak disambut

 

Putri Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri tersebut bingung ada gubernur bersikap seperti itu.

"Begitu saya datang enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebangaan loh, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," sebut Puan.

Dalam kesempatan itu, Puan mengingatkan kader pertainya menghindari ego atau ambisi terlalu besar.

 

Dia menganalogikan, kader harus mengetahui ukuran baju masing-masing.

"Kita harus tahu ukuran baju kita. Kalau ukurannya S ya S, kalau ukuranya M ya M, kalau Large ya Large. Nggak boleh juga terlalu ketat dan juga longgar. Supaya apa? Supaya tahu diri. Jangan sampai teman makan teman," ungkap dia.

Baca juga: Sindir Gubernur yang Tak Sambut Dirinya Saat ke Daerah, Puan: Bikin Kesal Kan

"Saya kadang-kadang suka nyelesin gitu, kalau apa kita udah mati-matian kerja berjuang untuk dia, tiba-tiba begitu. Jadi dia lupa sama kita," kata Puan Maharani.

Dalam rapat koordinasi itu, Puan mengaku bangga dengan apa yang dicapai PDI-P Sulut.

Dia pun memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Sulut Olly Dondokambey, yang mampu membawa PDI-P menguasai Sulut.

"Makanya saya bilang kemajuan saat ini di kepemimpinanya Pak Olly. Saya lihat gitu, di mana kita dari merangkak sampai akhirnya bisa seperti ini," kata Puan.

Puan menyebut, di Sulawesi ini akhir-akhir ini jadi warna merah. Dirinya yakin PDI-P bisa berkuasa saat ini karena soliditas partai.

Sulut menjadi salah satu contoh yang bisa ditampilkan ke daerah lain bagaimana kepemimpinan eksekutif, legislatif dan partai bisa berjalan bersamaan.

(KOMPAS.COM/SKIVO MARCELINO MANDEY | EDITOR: ARDI PRIYATNO UTOMO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com