KOMPAS.com - Warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Wagiman, mengaku tanahnya seluas 1.300 meter persegi miliknya telah selesai diukur.
Pengukuran di desa tersebut terkait proyek pembangunan Waduk Bener Purworejo.
Wagiman mengaku, tak masalah tanahnya dibeli untuk pembangunan waduk.
Namun, dirinya sempat khawatir terkait rencana pembebasan lahannya oleh pemerintah.
Baca juga: Minta Maaf Atas Kericuhan di Wadas, Ganjar Harap Penolak Pembangunan Waduk Mau Berdialog
Bukan soal dampak buruk ketika bukit tempat lahannya berada dihancurkan.
Tetapi, ia khawatir pemerintah tak menepati janjinya untuk memberikan ganti untung atas lahannya yang telah dibebaskan.
"Takut enggak dibayar," kata Wagiman, seperti dilansir dari Tribunjateng.com, Rabu (9/2/2022).
Selama ini, dia menanami lahannya dengan tanaman keras seperti durian.
Di wilayah RT 001 RW 004 atau di kampungnya, lanjut Wagiman, ada 9 warga yang lahannya akan dibebaskan, termasuk miliknya.
Menurut dia, sosialisasi pembangunan waduk dengan mengeksploitasi batu dari Desa Wadas sudah dilakukan sejak lama.
"Sosialisasi itu terus," kata Wagiman.
Baca juga: Cerita Siti Rodhiah Saat Ganjar Berkunjung ke Wadas: Saya yang Dulu Dilempar Batu Pas Lahan Diukur
Pengukuran lahan untuk proyek pembangunan Waduk Bener Purworejo masih berlanjut.
Sebagian tanah warga telah diukur BPN dengan dikawal aparat Kepolisian.
Gubernur Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng hari ini mengunjungi Balai Desa Wadas. Tidak ada penolakan dari warga yang kontra pengukuran.
-----------------
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul, "Kata Warga yang Tanahnya Sudah Diukur untuk Proyek Waduk Bener, Takut Pemerintah Tak Tepati Janji" (TRIBUNJATENG.COM/KHOIRUL MUZAKI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.