Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Tili, Warga Sragen yang Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tinggal Seorang Diri di Sigi, Sehari-hari Jualan Burung

Kompas.com - 09/02/2022, 16:26 WIB
Rachmawati

Penulis

KOMPAS.com - Tili (35), warga Sragen, Jawa Tengah berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah pada Senin (7/2/2022).

Pria yang akrab dipanggil Mas Tili ini menangkap buaya yang sudah 6 tahun terlilit ban dengan modal tali kapal dan daging ayam potong.

Butuh waktu 3 minggu hingga Mas Tili bisa menaklukkan buaya sepanjang lima meter tersebut.

Tili menangkap buaya berkalung ban di sekitaran Jembatan II, Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu.

Baca juga: Kisah Tili Taklukkan Buaya Berkalung Ban, Sempat Diremehkan, Kini Mampu Membuktikan

Setelah berhasil ditangkap, ban yang melingkar di bagian kepala reptil itu dilepaskan oleh warga.

Sempat terjadi diskusi alot dengan pihak BKSDA yang meminta agar biaya itu tak langsung dilepaskan.

Pihak BKSDA berencana akan mengecek kondisi buaya setelah terbebas dari cekikan ban. Namun usai ban dilepaskan, warga meminta buaya tersebut harus segera dilepaskan.

"Lepas saja, kasian itu Buaya. Sudah dilepas juga bannya," teriak seorang warga di lokasi penangkapan.

Setelah dilepas, buaya tersebut langsung menyelam ke dasar sungai.

Baca juga: Ketulusan Tili, Penyelamat Buaya Berkalung Ban di Palu: Saya Kasihan, Sudah Terjebak Bertahun-tahun

Tinggal seorang diri di Palu

Seekor buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor berjemur di atas pasir di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/9/2016). Setelah sejumlah upaya yang dilakukan sejak 2016 belum membuahkan hasil, akhirnya buaya terjerat ban di Sungai Palu berhasil diselamatkan Tili, warga Sragen, pada 7 Februari 2022.ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH Seekor buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor berjemur di atas pasir di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/9/2016). Setelah sejumlah upaya yang dilakukan sejak 2016 belum membuahkan hasil, akhirnya buaya terjerat ban di Sungai Palu berhasil diselamatkan Tili, warga Sragen, pada 7 Februari 2022.
Dikutip dari Tribun Palu, Mas Tili tinggal seorang diri di perumahan BTN Tinggede, kecamatan Marowala, Kabupaten Sigi, Sulteng.

Dari Tugu Nol atau pusat Kota Palu, rumah Mas Tili bisa ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.

Tili tinggal seorang diri di rumah yang berada di pinggir jalan yang berhadapan dengan perumahan Dream Land Tinggade.

Ia mengaku sudah empat bulan tinggal di Kota Palu dan memiliki eKTP dengan alamat Kota Palu.

"Disini (Kota Palu, red) sekitar baru 4 bulan," ungkap Tili.

Baca juga: Akhir Penantian Tili Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Butuh 3 Pekan hingga Habiskan Rp 4 Juta untuk Umpan

Di halaman rumahnya, terdapat kandang burung dari tripleks dengan 13 sangkar. Terdapat satu sarang burung di teras rumahnya, tepatnya di pintu masuk ke dalam ruang tamu.

Tili hanya tinggal seorang diri di dalam rumah dengan dua kamar, satu ruang tamu dan dapur.

Rumah itupun menurut keteranganya, bukan milik pribadi, namun ia hanya diberikan kepercayaan untuk tinggal di tempat itu

Menurut tetangga sebelah rumah, sehari-hari Mas Tili berburu burung.

"Biasanya burungnya itu dijual," ujar tetangga rumah Mas Tili.

Baca juga: Cerita di Balik Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Tili Sempat Kecurian Ponsel dan Tali Kapal 200 Meter

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com