KOMPAS.com - Lawang Sakepeng adalah atraksi silat suku Dayak (utamanya Dayak Ngaju) di Kalimantan Tengah.
Lawang berarti pinntu atau gapura, sedangkan sakepeng berarti satu keping.
Lawang Sakepeng biasanya dibuat dari kayu dengan lebar kurang lebih 1,5 meter dengan tinggi 2,3 meter.
Bagian atasnya diukir dengan tanaman rambat dan hiasan burung Enggang, bagian sisi sampingnya dihiasi dengan janur atau daun kelapa muda serta telawang.
Atraksi tersebut untuk menyambut tamu yang hadir dalam upacara adat. Saat ini, Lawang Sakepeng banyak ditampilkan untuk menyambut tamu dalam upacara pernikahan.
Tradisi ini mengingatkan pada tradisi Palang Pintu dari Betawi
Baca juga: Lawang Sakepeng, Berjuang ke Satu Tujuan
Tradisi ini dapat dilakukan laki-laki maupun perempuan.
Pada upacara pernikahan, pesilat yang bermain berasal dari pihak laki-laki maupun perempuan. Masing-masing mempelai dapat menurunkan pesilat sebanyak satu atau lebih dari satu.
Pesilat yang dipilih adalah pesilat yang memahami tata cara bermain, seperti menyerang, menangkis, bahkan membuat lawan terluka.
Permainnya dengan mempertemukan para pesilat pada satu titik garis saling berhadapan satu lawan satu. Pertemuan tersebut tepatnya di bawah gapura atau lawang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.