Menurutnya, N masih menggunakan popok. Kondisinya tersebut membuat N belum bisa buang air sendiri.
"Lima sampai 8 popok habis sehari," katanya.
Tuti mengatakan, terkadang N berteriak dan tertawa sendiri. Tetapi jika ia panggil, dan meminta bantuan, misalnya untuk mengambil sapu atau mainan adiknya, maka N bisa mengerti dan melakukan itu.
Sempat dua kali, guru N dari SLB datang membawa soal semester. Padahal, N sudah berhenti sekolah.
Baca juga: NTB Siapkan Rusunawa, Antisipasi Kekurangan Hotel untuk MotoGP 2022
Tuti berharap pemerintah bisa memberikannya bantuan pendidikan. Supaya anaknya bisa sekolah lagi.
Bahkan, keluarga ini juga belum mendapatkan bansos dalam bentuk apapun padahal mereka serba kekurangan.
"Dapur ini bekas kandang kuda. Kami bersihkan agar layak dijadikan tempat masak," katanya sembari terisak.
Tuti juga pernah dijenguk oleh petugas kesehatan yang katanya akan memberikan obat pada anaknya, namun sampai sekarang petugas itu tak pernah datang kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.