Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita Tili Tangkap Buaya Berkalung Ban | Ide "Ngawur" Dahlan Iskan Bangkitkan Jawa Pos

Kompas.com - 09/02/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tili, warga asal Sragen, Jawa Tengah, akhirnya mampu menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022).

Tak hanya menangkap, dibantu warga, Tili juga berhasil melepas ban yang sudah 6 tahun melilit buaya.

Semnetara itu Dahlan Iskan mengisahkan ide-ide gilanya saat membesarkan media Jawa Pos. Dengan ide "ngawur", mantan Kabiro Tempo wilayah Jatim itu akhirnya bisa menaikkan oplah Jawa Pos hingga puluhan kali lipat.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Tili tangkap buaya berkalung ban

Tili, warga asal Sragen, Jawa Tengah, akhirnya mampu menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022).

Warga sekitar bahkan menyebut Tili lebih hebat daripada Panji Petualang karena berhasil melepas ban yang melilit buaya itu.

Tili menceritakan, sudah tiga pekan dia mencoba menangkap buaya itu.

Setiap sore, dia memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar. Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Tili, sambil memegang ban yang dilepas dari buaya, Senin.

Baca juga: Cerita Tili Tangkap Buaya Berkalung Ban: 3 Pekan Sabar Menunggu Umpan Merpati Dimakan

2. Akhir kisah buaya berkalung ban

Buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang viral akhirnya ditangkap, Senin (7/2/2022) malam. 

TRIBUNPALU.COM/SUTA Buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang viral akhirnya ditangkap, Senin (7/2/2022) malam.
Sejak 2016, muncul buaya berkalung ban di Kota Palu. Selama 6 enam tahun, beberapa upaya dilakukan untuk melepas ban di tubuh buaya.

Salah satunya Matthew Nicholas Wright alias Matt Wright, pengisi acara dalam salah satu program di National Geographic.

Mat disebut sudah menangkap puluhan buaya. Walau sudah dua kali ke Palu, matt gagal menangkap buaya tersebut.

Selain Matt, ada Panji Petualang yang juga mencoba untuk menaklukkan buaya tersebut pada 2018. Namun, saat itu Panji masih kesulitan menentukan cara menangkap buaya tersebut

Ada juga Forrest Galante, pembawa acara televisi Extinct or Alive on Animal Planet, yang berupaya menangkap buaya itu pada tahun 2020.

Saat coba menangkap buaya, Forrest tidak hanya dibantu tim dari Discovery Channel. Ada seorang pakar buaya bernama Jamal (45) yang ikut dalam timnya. Namun, upaya Forrest juga menemui kebuntuan.

Setelah enam tahun akhirnya ban tersebut berhasil dilepas oleh Tili, warga Sragen, Jawa Tengah pada Senin (7/2/2022) malam.

Baca juga: Akhir Kisah Buaya Berkalung Ban, Gagal Ditangkap Panji Petualang hingga Matt Wright, Ditaklukkan Warga Sragen

3. Sosok Tili yang menangkap buaya berkalung ban

Penakluk buaya terjerat ban bekas sepeda motor, Tili menunjukkan ban yang berhasil dilepaskan dari leher buaya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022). Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor sejak tahun 2016 tersebut akhirnya berhasil dibebaskan dan dilepaskan kembali ke habitatnya. ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH/RWA Penakluk buaya terjerat ban bekas sepeda motor, Tili menunjukkan ban yang berhasil dilepaskan dari leher buaya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022). Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor sejak tahun 2016 tersebut akhirnya berhasil dibebaskan dan dilepaskan kembali ke habitatnya.
Tili (34) warga asal Sragen, Jawa Tengah, merupakan sosok yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Kota Palu.

Selama 3 minggu, ia memasang umpan yang terikat tali di sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.

Senin petang, Tili kembali memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya itu. Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Tili turut membantu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili.

Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Tili dengan sigap mengikat buaya itu. "Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah maghrib baru berhasil," ucap Tili.

Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu yang Viral Akhirnya Tertangkap, Ini Sosok yang Mampu Menangkapnya

4. Ide "ngawur" Dahlan Iskan

Dahlan Iskan dalam perbincangan di acara YouTube Beginu. Dahlan Iskan dalam perbincangan di acara YouTube Beginu.
Dahlan Iskan mengisahkan ide-ide gilanya saat membesarkan media Jawa Pos.

Siapa sangka, ide 'ngawur' dari mantan Kabiro Tempo wilayah Jatim itu akhirnya bisa menaikkan oplah Jawa Pos hingga puluhan kali lipat.

Jawa Pos dahulu, kata Dahlan Iskan, tidak sebesar saat ini.

PT Grafiti Pers membeli Jawa Pos dari pendiri pertamanya The Chung Shen yang sudah sudah berusia lanjut.

Tahun 1982, saat usia Dahlan 31 tahun, dia diminta untuk memimpin media yang berpusat di Surabaya tersebut, dalam kondisi yang sudah hampir mati.

"Tahun 1982 itu oplahnya saya baru tahu setelah masuk, pelanggannya hanya 2.400 tapi cetaknya 6.000 (eksemplar), 8 halaman, mesin cetak cuma satu di percetakan di dalam kota itu. Terus saya kelola," kata Dahlan dalam acara YouTube Beginu.

Baca juga: Ide Ngawur Dahlan Iskan Bangkitkan Jawa Pos yang Hampir Mati

5. Puluhan ribu WNI hampir ke Suriah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Boy Rafli Amar saat dialog Kebangsaan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (7/2/2022).KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Boy Rafli Amar saat dialog Kebangsaan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (7/2/2022).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan, hingga saat ini masih banyak warga negara Indonesia (WNI) yang terpengaruh paham radikalisme.

Berdasarkan data yang dimiliki BNPT, sejak 2011 ada 2.157 WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk menjadi pengikut paham radikalisme seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Selain yang sudah berangkat ada sekitar 20.000 WNI lainnya yang hampir berangkat, namun berhasil dicegah.

"Bisa lebih dari 2.158 yang hari ini pernah berangkat ke Irak dan Suriah, dan bisa berangkat 10.000-20.000 lainya kalau tidak ditahan," kata Boy saat acara Dialog Kebangsaan BNPT di Pondok Pesantren Nurul Falah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Kepala BNPT: Puluhan Ribu WNI Hampir ke Suriah dan Jadi Pengikut ISIS

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor : David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com