SAMARINDA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Lawe-lawe sebagai penopang air baku ke ibu kota negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terancam mangkrak.
Pasalnya, saat ini Pemerintah Kabupaten PPU sudah tak punya dana melanjutkan pembangunan bendungan yang terletak di Kelurahan Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam itu.
"Dianggarkan (tahun ini) bagaimana, duit dari mana, bayar utang aja kami ngos-ngosan," kata Plt Bupati PPU, Hamdan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Jadi Jalur Strategis IKN, Pemprov Kalsel Harap Pemerintah Pusat Perbaiki Infrastruktur Jalan
Dikutip Tribunkaltim.com, Bendungan Lawe-lawe dibangun Pemkab PPU sejak 2014 lalu. Namun, tiga tahun kemudian proyek tersebut mangkrak karena keterbatasan dana.
Niat awalnya, bendungan ini dibangun untuk penampungan air baku guna mengatasi krisis air baku saat di wilayah sekitar. Cadangan air baku itu akan dimaanfaatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka.
Namun, sejak pemindahan ibu kota negara ke PPU, bendungan ini kemudian jadi salah satu proyek prioritas sebab jadi penopang air baku untuk wilayah IKN.
Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah mencapai 85 persen dengan menelan biaya sekitar Rp 179 miliar dengan skema tahun jamak.
Namun, sejak mangkrak 2017 lalu, nasib pembangunan lanjutan proyek tersebut belum jelas. Pemkab memperkirakan butuh dana sekitar Rp 120 miliar lagi untuk menuntaskan.
Hamdan menyebut dana sebanyak itu selama dua tahun ke depan, bahkan lebih, belum bisa disanggupi APBD PPU.
"Kami lagi lobi kepala BWS (Badan Wilayah Sungai Kalimantan IV) bantu lanjutkan karena masuk agenda prioritas IKN. Tapi BWS belum sanggupi karena mereka juga punya program," terang Hamdan.
Hamdan berharap pemerintah pusat bisa membantu melanjutkan pembangunan bendungan tersebut seiring pemindahan ibu kota negara ke Sepaku.
"Satu-satunya kami harap (pemerintah) pusat saja. Karena ini (bendungan) masuk agenda prioritas bantu cadangan air ke IKN," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.