Pusat perdagangan di Kota Ampenan tidak ramai lagi, toko-toko kosong. Jalan untuk kepentingan Jepang diperlebar secara paksa.
Pada masa kedudukan jepang, kegiatan perdagangan di Kota Ampenan sempat terhenti karena Jepang didesak sekutu.
Sedangkan, pemuda-pemuda dari Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat dipekerjakan sebagai pembuat jalan.
Baca juga: Mengundang Ikan Merapat ke Pelabuhan Ampenan
Masa kembalinya Ampenan Sebagai Kota Pelabuhan (1945-1977)
Pada masa kemerdekaan, Kota Ampenan telah menampakkan adanya pembangunan pertokoan, jalan-jalan, serta gang yang telah tertata rapi.
Pada 1977, Pelabuhan Pantai Ampenan dipindahkan ke daerah Lembar berdasarkan SK Menhub RI KM 77/LL305/PHB-77 tanggal 13 Oktober 1977.
Sejak saat itu, pengalihan kegiatan pelabuhan ditetapkan dari Pelabuhan Ampenan ke Pelabuhan Lembar.
Kota Tua Ampenan sebagai kota pelabuhan memiliki bangunan kuno peninggalan pemerintah Belanda yang difungsikan sebagai gudang dan kantor pada masa itu.
Kini, bangunan-bangunan iru masih difungsikan sebagai perkantoran dan pertokoan.
Sumber: http://repository.ummat.ac.id/1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.