Sedangkan gempa vulkanik terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 10 mm, durasi 13,4 detik.
Untuk gempa tektonik jauh terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 6,6-10,8 mm, durasi 51,2-64,5 detik. Sementara gempa tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5 mm dominan 0,5 mm.
Baca juga: 3 Tersangka Kasus Proyek Awololong Lembata Kembalikan Uang Ratusan Juta Hasil Korupsi
Imbauan kepada masyarakat
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur untuk waspada dan menghindari zona bahaya 3 kilometer.
Masyarakat di Desa Jontona diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak kawah gunung Ile Lewotolok.
Baca juga: Kabel Optik Bawah Laut yang Putus di Lembata, NTT, Mulai Diperbaiki
Selain itu, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok diminta menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Hal ini sebagai antisipasi terhadap potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pada pernapasan (ISPA), maupun gangguan kesehatan lainnya.
"Mengingat abu vulkanik hingga kini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan," kata Jefri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.