Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Wadas Diamankan Polisi, Polda Jawa Tengah Beri Penjelasan

Kompas.com - 08/02/2022, 17:19 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang warga Wadas diamankan ke Polsek Bener karena diduga memotret kegiatan kepolisian dan mengunggah gambar ke media sosial dengan narasi provokatif.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan awalnya petugas Polsek Bener, Polres Purworejo mengetahui ada orang berboncengan sedang melakukan pemotretan.

"Setelah dihentikan petugas. Diketahui orang tersebut bernama MS, warga Desa Wadas. Saat ini berada di Polsek Bener dan dalam kondisi sehat," ucap Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Situasi Terkini Desa Wadas, Satu Warga Diamankan, Ribuan Polisi Kawal Pengukuran BPN

Iqbal menjelaskan warga tersebut diamankan karena melakukan pemotretan kegiatan kepolisian di depan Mapolsek Bener.

"Diduga yang bersangkutan akan meng-upload gambar ke akun-akun yang kontra pembangunan bendungan dengan narasi negatif," tegasnya.

Iqbal menjelaskan, warga tersebut teridentifikasi mengambil gambar dan mengunggah kegiatan kepolisian untuk diunggah di grup WhatsApp diikuti narasi yang bersifat provokatif.

"Pada saat yang bersangkutan diamankan oleh istrinya, handphone yang bersangkutan dibawa istrinya yang kemudian malah meninggalkan suaminya dengan membonceng orang lain," jelasnya.

Setelah dilakukan wawancara oleh petugas di Polsek Bener, didapati hasil bahwa warga tersebut mengakui perbuatannya.

"Memiliki sejumlah akun medsos dalam bentuk grup WhatsApp. Mengaku memiliki tanah di desa Wadas namun tidak bersertifikat. Dia mengakui kalau menjadi bagian dari kelompok yang menentang pembangunan bendungan Bener," ungkapnya.

Baca juga: Satu Warga Desa Wadas Dibawa ke Kantor Polisi Saat Pengukuran Lahan Proyek Bendungan

Iqbal membantah kabar yang menyampaikan satu warga Wadas itu tidak diketahui keberadaannya.

"Jadi tidak benar apabila ada satu orang warga Wadas yang tidak diketahui keberadaannya," ujar Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, salah satu warga Desa Wadas, Kecamatan Bener didatangi aparat polisi saat sedang sarapan di warung pada Selasa (8/2/2022) pagi.

Warga yang saat itu ditemani istrinya ini lantas dibawa ke Polsek Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca juga: Polisi Bersenjata Lengkap Sisir Jalanan Desa Wadas, Ini Penjelasan Polda Jateng

Kabid Advokasi YLBHI, Zainal mengungkapkan sekitar pukul 7 pagi, salah satu warga Wadas bersama istrinya kebetulan hendak ke Purworejo.

Namun, mereka menyempatkan diri untuk melihat kondisi di sekitar Polsek sambil sarapan.

"Tiba-tiba mereka didatangi beberapa orang polisi. Kemudian beberapa orang polisi tersebut membawa warga ini ke Polsek Bener," kata Zainal dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Kemudian, kata dia istrinya melarikan diri dan kembali ke Wadas. "Sampai saat ini, satu warga tersebut masih belum diketahui kabar dan keberadaannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com