Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kota Jayapura, Ibu Kota Papua, Kota yang Pernah Bernama Hollandia

Kompas.com - 08/02/2022, 10:52 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Kota Jayapura merupakan ibu kota Provinsi Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia

Kota Jayapura memiliki luas 940 km2. Kota ini merupakan kota terkecil dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua.

Kota Jayapura merupakan satu-satunya wilayah administrasi di Provinsi Papua yang berstatus sebagai kotamadya.

Sejarah Kota Jayapura

Kota Jayapura telah lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal tersebut ditunjukkan dengan, adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua. Salah satunya, Ynico Ortis de Fretes, orang berkebangsaan Spanyol.

Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberano pada 16 Juni 1545.

Baca juga: Khombow, Karya Seni dari Jayapura

Teluk Youtefa yang berada di Kota Jayapura menjadi venue cabang olahraga dayung PON XX Papua yang akan berlangsung pada tanggal 27 Oktober - 13 September 2021.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Teluk Youtefa yang berada di Kota Jayapura menjadi venue cabang olahraga dayung PON XX Papua yang akan berlangsung pada tanggal 27 Oktober - 13 September 2021.

Ynico memberikan nama Nova Guinea pada tanah Papua.

Kota Jayapura merupakan salah satu kota yang mengalami perubahan fisik yang cukup besar, sejak pemerintahan Belanda.

Kota Jayapura sempat direbut Jepang pada 1942 dan dijadikan basis pertahanan Amerika Serikat pada Perang Dunia ke II tahun 1944.

Namun, bentuk dan kekhasan yang ditinggalkan pada saat zaman Belanda telah tergerus oleh perubahan sosial - budaya.

Sehingga, kesinambungan sejarah kawasan kota seolah terputus akibat pengendalian perkembangan yang kurang memperhatikan aspek morfologi kawasan.

Kota Jayapura terbentuk pada 1910 dengan nama Hollandia. Berdasarkan, besleit (surat keputusan) Gubernur Hindia Belanda No 4 tanggal 28 Agustus 1909.

Kota Jayapura masuk dalam pemerintahan Belanda dengan fungsi awal, yaitu untuk mengatur strategi perang pada masa itu (PD-II) oleh tentara Hindia Belanda.

Baca juga: Pegunungan Cyclops, Sumber Kehidupan Jayapura

Saat itu, kota tersebut sebagai wilayah pertahanan militer dan wilayah pemerintahan. Sebagian, wilayah lainnya digunakan sebagai permukiman, sarana sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Teluk Yos Sudarso sebagai venue cabang olah raga selam laut PON XX Papua 2021 yang tarletan di Kota Jayapura.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Teluk Yos Sudarso sebagai venue cabang olah raga selam laut PON XX Papua 2021 yang tarletan di Kota Jayapura.

Kota Jayapura memiliki dua pusat kota yang merupakan pusat pertumbuhan, yaitu Kecamatan Abepura dan Kecamatan Jayapura Utara.

Terbentuknya dua kota ini tidak telepas dari sejarah Kota Jayapura. Dimana sebelumnya, dua kota tersebut merupakan pusat Kota Hollandia yang ditetapkan oleh pemerintah Belanda dan pasukan sekutu.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bambang Pacul: PDI-P Terapkan Sistem Tempur Sepak Bola Italia 'Catenaccio'

Bambang Pacul: PDI-P Terapkan Sistem Tempur Sepak Bola Italia "Catenaccio"

Regional
Pemkot Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat Kabut Asap

Pemkot Banjarmasin Tetapkan Status Siaga Darurat Kabut Asap

Regional
Keroyok Polisi karena Tak Terima Ditegur, 4 Pemuda di Banjarmasin Ditangkap

Keroyok Polisi karena Tak Terima Ditegur, 4 Pemuda di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Wamen LHK Alue Dohong Ambruk Setelah Turun Langsung Tangani Karhutla di Kalsel

Wamen LHK Alue Dohong Ambruk Setelah Turun Langsung Tangani Karhutla di Kalsel

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com