PALU, KOMPAS.com - Tamat sudah kisah buaya berkalung ban yang diburu banyak orang untuk diselamatkan.
Adalah Tili (34), pria asal Pondok Karen, Sragen, Jawa Tengah dan sekarang tinggal di Palu mencoba untuk membuka ban di leher buaya tersebut.
Perburuan untuk penyelamatan ini sudah dilakukan Tili sejak sebulan lalu.
"Sudah dua kali saya dapat ini buaya, pertama dan kedua kalinya saya pakai satu tali. Ini tadi saya pakai dua tali dan alhamdulillah buayanya bisa tertangkap, " kata Tili, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/2/2022).
Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu yang Viral Akhirnya Tertangkap, Ini Sosok yang Mampu Menangkapnya
Tili menuturkan, buaya ini ditangkap kurang lebih pukul 18.30 Wita.
Buaya yang diperkirakan sepanjang lima meter ini, ditutup matanya menggunakan sarung.
Kemudian, ban yang melilit di leher dilepas dengan cara digergaji.
"Kasihan lehernya sudah luka terkena ban," ujar dia.
Buaya ini ditangkap di dekat Jembatan Palu 2 di I Gusti Ngurah Rai.
Upaya penyelamatan sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya di tahun 2019 lalu.
Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu Akhirnya Terbebas, Ini Sederet Kisah Penyelamatannya sejak 2016
Namun, ahli reptil dari Australia Matt Wright dan Forrest Galante, pembawa acara televisi Extinct or Alive on Animal Planet yang datang ke Palu belum berhasil menangkap sang buaya berkalung ban.
Termasuk Panji petualang juga pernah datang ke Palu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.