Sebagai rumah beradat, yaitu sebagai tanda bahwa bangunan itu adalah tempat kediaman orang yang memiliki budaya.
Sebagai ruah rumah, yakni lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah kepada pemiliknya.
Baca juga: Rumah Melayu Atap Lipat Kajang di Riau
Motif dan ukuran lembayung (daun-daun dan bunga) juga lambang atau perwujudan kasih sayang, tahu adat dan tahu diri.
Makna lainnya, secara spesifik selembayung jua dianggap melambangkan hubungan manusia dengan penciptanya. Saat, manusia menjalani kehidupan penuh cobaan, manusia diharapkan selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena nilai-nilai menjadi simbol seluruh kehidupan sehari hari, maka Selembayung sangat penting dalam arsitektur Melayu.
Maskipun, banyak bangunan Melayu Riau mengalami modifikasi namun tidak pernah meninggalkan Selembayung sebagai bagian dari bangunan tersebut.
Baca juga: Rumah Melayu Atap Belah Bubung, Riau
Penggunan hiasan selembayung tidak hanya pada bangunan rumah melainkan juga pada pelaminan-pelaminan Melayu. Selembayung sebagai penanda maupun hiasan yang menunjukkan bahwa pelamin yang digunakan adalah adat Melayu Riau.
Di Pekanbaru, Selembayung selalu dipakai untuk kantor-kantor pemerintah dan swasta.
Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan ejournal.umri.ac.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.