PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang menutup 10 sekolah mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) lantaran adanya guru dan murid yang terpapar Covid-19.
Penutupan sekolah ini dilakukan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang dapat melakukan penelusuran atau tracing mulai dari guru dan murid yang melakukan kontak erat terhadap pasien Covid-19.
Kepala Disdik Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan, 10 Sekolah yang terdapat klaster Covid-19 tersebut ditutup selama 14 hari ke depan.
Baca juga: Prokes Mulai Kendor, Sumsel Alami Lonjakan Kasus Covid-19
Sementara, sekolah lain yang tidak terdapat pasien kontak erat masih diperbolehkan untuk melaksanakan proses belajar tatap muka secara langsung.
Namun, bila nantinya ditemukan adanya kasus baru di sekolah lain, maka akan ikut diberlakukan penutupan.
"Sesuai dengan surat edaran, bila ada yang positif maka sekolahnya ditutup sementara," kata Zulinto, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Pulang dari Jakarta, Warga Palembang Terpapar Covid-19 Varian Omicron
Ia menjelaskan, meski sekolah lain diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), mereka pun kembali menetapkan pembatasan ruang belajar.
Pembatasan yang sebelumnya diperbolehkan 100 persen, kini harus kembali 50 persen.
"PTM kembali dibatasi 50 persen dengan aturan baru. Dimana setelah shift pertama belajar selesai diberikan jeda 15 menit" ujarnya.
Pemberian jeda itu dimaksud, agar tidak ada penumpukan para pelajar ketika pulang sekolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.