Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang MotoGP Mandalika, Hotel di Lombok Mulai Penuh Dipesan

Kompas.com - 07/02/2022, 14:08 WIB
Karnia Septia,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah hotel berbintang di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai penuh dipesan jelang perhelatan balapan kelas dunia MotoGP di Sirkuit Mandalika, Maret mendatang.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB mencatat, seluruh hotel berbintang di tiga kabupaten yaitu di Lombok Tengah, Kota Mataram dan Lombok Barat saat ini sudah penuh dipesan.

"Untuk di Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram dan Lombok Barat, itu untuk hotel bintang 1 sampai bintang 5 itu sudah full," kata Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Jelang Tes Pramusim MotoGP Mandalika, 23 Hotel Disiapkan untuk Travel Bubble

Meski demikian, beberapa penginapan seperti di hotel melati dan homestay kemungkinan masih tersedia karena tidak terdeteksi seluruhnya oleh PHRI.

Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Lombok Timur. PHRI mencatat sebagian besar hotel berbintang telah habis dipesan.

Beberapa yang masih belum terisi adalah penginapan di daerah Sembalun dan Tetebatu.

"Transportasi harus ditambah sekitar itu yang Tetebatu dan Sembalun. Mudah mudahan tamu-tamu yang nonton MotoGP bergerak sampai sana," Kata Wolini.

Begitu juga di Kabupaten Lombok Utara, hotel yang berada di daerah Tanjung sudah penuh dipesan.

"Di KLU Tanjung itu hotel sudah full. Tapi yang di Tiga Gili yang menjadi perhatian kita bersama antara kami PHRI dengan pemerintah karena pada World Superbike kemarin di Tiga Gili kosong," ungkap Wolini.

Wolini menyebutkan, saat ini beberapa kamar hotel di Tiga Gili sudah mulai dipesan untuk event MotoGP. Meski demikian, ada kamar hotel yang masih belum terisi.

Baca juga: Melihat Keindahan Sunset di Atas Bukit Tunak, Tak Kalah dari Pantai Kuta Mandalika

Untuk menyiasati kekosongan tersebut, pemda berencana akan menambah jumlah penyeberangan ke Tiga Gili.

Dengan tambahan jumlah penyeberangan tersebut, pihaknya berharap kamar hotel di kawasan Gili Matra yang masih kosong bisa terisi penuh saat event MotoGP berlangsung.

"Sekarang sudah mulai ada pemesanan kamar hotel. Tidak seperti WSBK. Di Tiga Gili sudah mulai bergerak. Ini akan terus bergerak nantinya," kata Wolini.

PHRI memprediksi, seluruh hotel berbintang termasuk hotel kelas melati dan homestay akan penuh terisi pada H-3 dan H-2 pelaksanaan MotoGP.

Pada MotoGP Mandalika, pemerintah berencana akan menjual 100.000 tiket untuk penonton MotoGP.

"Prediksi saya H-2, H-3 itu sudah full, termasuk yang homestay karena kan penginapan yang besar-besar sudah semuanya terbooking untuk MotoGP. Nah yang homestay dan melati pasti terisi," tutur Wolini.

Baca juga: Gubernur NTB Berharap Ada Kuota Tiket MotoGP Gratis untuk Warga Lokal

PHRI mencatat, sampai saat ini jumlah kamar yang tersedia di NTB ini sekitar 22.000 kamar. Jumlah ini termasuk hotel berbintang, hotel melati dan bungalow.

Sementara untuk jumlah kamar di homestay dan desa wisata, belum seluruhnya tercatat oleh PHRI.

Wolini berharap, seluruh tiket MotoGP nantinya bisa ludes terjual sehingga banyak tamu yang datang ke NTB.

"Dengan adanya Sirkuit Mandalika ini ada perhelatan bertaraf internasional MotoGP akan cepat mengangkat perekonomian di NTB, kita menjaga betul kondisi ini. Kesehatan tetap menjadi nomor satu. Prokes tidak boleh lengah," tutup Wolini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com