CIANJUR, KOMPAS.com - Kakak beradik di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di bawah reruntuhan bangunan rumah, Minggu (6/2/2022).
Korban bernama Murpitasari (11), dan adiknya Nazwa, yang masih balita menangis dan sempat meminta tolong saat tubuh mereka tertimbun akibat tertimpa tembok penahan tanah (TPT) yang ambruk.
"Dari bawah reruntuhan saya mendengar suara anak kecil minta tolong. Tapi saat warga berdatangan untuk menolong suaranya tidak ada lagi," kata Didin (57), tetangga korban saat ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: Longsor di Cianjur, Kakak Adik Tewas, Orangtua Luka Parah
Disebutkan, warga bersusah payah mengeluarkan para korban yang terjebak reruntuhan bangunan.
"Warga sempat bingung, mau yang mana dulu, karena semua korban berteriak meminta tolong," ucap Didin.
Selain itu, reruntuhan berupa batu dan beton serta material bangunan rumah sempat menyulitkan proses evakuasi para korban.
"Ini kaki dan tangan juga luka-luka, baru terasa perihnya sekarang," kata dia.
Didin mengaku syok dengan kejadian tersebut. Terlebih saat mengeluarkan tubuh korban kakak beradik yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Saya syok, lemes, kata warga saya sempat pingsan," ujar Didin.
Baca juga: Detik-detik Kakak Adik di Cianjur Tewas Tertimbun Longsor
Sebelumnya, satu keluarga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tertimbun reruntuhan rumah yang ambruk akibat tembok penahan tanah (TPT) setinggi 4 meter di lokasi itu ambrol, Minggu (6/2/2022) pagi.
Dua orang yang merupakan kakak adik tewas di lokasi kejadian. Sementara orangtua korban mengalami luka parah, patah di bagian pinggul dan kaki.
Bencana longsor akibat hujan deras tersebut dialami oleh keluarga Yayan, warga Kampung Bakom, Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi.
Yayan dan istirnya, Eti menderita luka parah.
Baca juga: Gali Sumur 3 Meter, Warga Cianjur Tewas Tertimbun Pasir
Sedangkan kedua anak perempuan mereka, Murpitasari (11) dan Nazwa (4) meninggal di lokasi kejadian.
Kris Munandar (40), anggpta BPD setempat menuturkan, tembok ambruk akibat tidak kuat menahan beban air hujan yang turun sepanjang malam.
"Suaranya cukup keras, warga langsung berdatangan ke lokasi, kondisi para korban sudah tertimpa reruntuhan," kata Kris kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.