Atas jasanya itu, pada tahun 1950-1951, Presiden Soekarno menunjuk Natsir menjadi Perdana Menteri.
Ketika itu, Natsir juga sedang memimpin partai politik terbesar di Indonesia saat itu yaitu Partai Masyumi.
Baca juga: 8 Kiai Bergelar Pahlawan Nasional, Ada KH Hasyim Asyari hingga KH Ahmad Dahlan
Jabatan sebagai perdana menteri ditanggalkan Natsir karena adanya perbedaan pandangan yang tajam dengan Soekarno.
Natsir bahkan sempat dijebloskan ke dalam penjara karena dituding terlibat dalam pemberontakan PRRI.
Natsir baru dibebaskan dari penjara pada saat Orde Baru berkuasa, yaitu tahun 1966.
Meski demikian, Natsir tetap dipinggirkan oleh pemerintahan Orde Baru.
Padahal, kiprah Mohammad Natsir sangat diakui dunia internasional, terutama di negara-negara Islam.
Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan Natsir memimpin sejumlah organisasi Islam Internasional.
Natsir pernah menjadi Presiden Liga Muslim Dunia, Ketua Dewan Masjid se-Dunia, hingga Preisden Oxford Center for Islamic Studies di London.
Meski berkiprah di internasional, namun Natsir sempat dicekal oleh pemerintahan Presiden Soeharto karena menandatangani Petisi 50 yang mengkritik pemerintah.
Mohammad Natsir meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 6 Februari 1993. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 6 November 2008.
Sumber:
Radenintan.ac.id
Kemsos.go.id