KOMPAS.com - Kasus driver ojek online (ojol) Ahmad Asep, warga di Cirebon, Jawa Barat, yang diberi bintang satu oleh pelanggan menjadi sorotan.
Selain diberi bintang satu, dirinya juga dimaki-maki oleh pelanggannya itu.
"Saya bingung, dimarahi terus, padahal sudah sesuai," kata Asep kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Nekat Jadi Kurir Sabu, Seorang Pengemudi Ojol di Surabaya Ditangkap
Asep menjelaskan, kejadian itu berawal saat dirinya mendapatkan pesanan untuk mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Setelah itu, dia segeramembelikan makanan dan mengantarkannya ke titik lokasi yang dikirimkan pelanggan.
Baca juga: Kasus Driver Ojol Dipukul Oknum Polisi Saat Lapor Motor Hilang, Ini Fakta Lengkapnya
"Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan. Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu nelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja," ujarnya.
Peristiwa itu lalu menuai kemarahan para driver ojol lainnya. Sejumlah driver ojol segera mendatangi Balai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Aksi itu sempat terekam dan videonya diunggah oleh akun @lambe ojol.
"Buntut atas perlakuan kasar seorang pelanggan ojek online terhadap pengemudi ojol. Akhirnya, rumah pelanggan ojol didatangi puluhan pengemudi ojek online di Jalan Jadimulya," kata lambe ojol melalui kalimat penyerta video tersebut.
Setelah itu, menurut Asep, pelanggannya telah meminta maaf saat di kantor balai desa. Dirinya pun meminta maaf kepada pelanggan tersebut.
"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelanggan tersebut dalam video klarifikasi yang juga tersebar di sejumlah media sosial.
Baca juga: Tiga Pemuda Terlibat Pengeroyokan Pengemudi Ojol di Magelang, Salah Satunya Masih di Bawah Umur
Kasus sate sianida yang merenggut nyawa anak Bandiman, pengendara ojek online di Bantul, DIY, juga menjadi sorotan, Minggu (25/4/2021).
Bandiman saat itu mendapat order secara online dari seorang wanita di sekitar Stadion Mandala Krida Yogyakarta, pada Minggu (25/4/2021).
Paket berisi sate ayam itu diminta dikirim ke ke Kapanewon Bantul ke seorang warga bernama Tomi.
Namun, kata Bandiman, sesampainya di alamat tujuan, Tomi merasa tidak memesan paket takjil.
Lalu, karena paket itu ditolak, Bandiman membawanya pulang untuk makanan berbuka puasa. Makanan itu disantap bersama anak dan istrinya.
"Anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum," sebut Bandiman.
Anak Bandiman, Naba (8), sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yogyakarta, namun nyawanya tak tertolong.
Sementara itu, dari hasil pengungkapkan polisi, pelaku dibalik sate sianida itu adalah seorang wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman (25), warga Majalengka.
Nani mengaku memesan KCN atau kalium sianida di toko daring sebanyak 250 gram.
"250 gram harganya Rp 224.000," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Motif Nani, kata Wachyu, adalah berniat meracuni target bernama Tomy lantaran sakit hati.
Baca juga: Pengakuan Driver Ojol di Cirebon yang Dimaki-maki Pelanggan: Saya Bingung Dimarahi Terus
Sementara itu, seorang driver ojol di Solo, berinisial AN, ditangkap polisi gara-gara antar pesanan pelanggan. Peristiwa yang terjadi pada Juni 2021 ini sempat viral di media sosial.
Dalam narasi yang diunggah akun facebook @Info Cegatan Solo dan sekitarnya itu, pengemudi ojol menjelaskan, saat itu dirinya mendapatkan order untuk mengantarkan barang milik pelanggan.
Saat tiba di rumah pelanggan, barang yang hendak diambil sudah dikemas dan dilakban rapat.
AN mengaku tidak berani memeriksa dan langsung diantarkan kepada penerimanya yang berada di sekitar Terminal Tirtonadi.
Akan tetapi, setibanya di lokasi tujuan, pengemudi ojol itu justru ditangkap aparat kepolisian. Sebab, barang milik pelanggan yang diantar tersebut diketahui minuman keras.
Kasus itu sempat mendapat perhatian Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
“Sudah ditangani, itu tidak jadi tersangka lho,” ujar Gibran, Minggu (13/6/2021).
“Itu harus di-crosscheck lagi ke Kapolres dan tidak dijadikan tersangka,” ungkapnya.
Setelah menandantangni berkas-berkas, AN akhirnya diizinkan pulang.
Baca juga: Rumahnya Digeruduk, Pelanggan yang Maki dan Beri Bintang 1 Driver Ojol Akhirnya Minta Maaf
Sementara itu, foto saat seorang driver ojol bernama Danny Ariesta di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, bersujud di depan motor menjadi viral, Sabtu, (20/3/2021).
Dari penelusuran Kompas.com, Danny bersujud di depan motornya yang sempat hilang dicuri selma tiga hari.
"Seorang OJOL langsung melakukan sujud syukur setelah mendapati sepeda motor Honda Beat warna hitam miliknya bisa ditemukan oleh petugas UNIT RESKRIM POLSEK TEMBALANG, hanya dalam waktu 3 × 24 Jam... Korban sujud syukur dihadapan Kapolsek Tembalang KOMPOL R ARSADI, SE. MH dan Kanit Reskrim Polsek Tembalang IPDA ENDRO SOEGIJARTO, SH. Sebagai wujud syukur bahwa sepeda motor miliknya benar - benar sudah kembali. Padahal sepeda motor Honda Beat tersebut merupakan alat transportasi miliknya yang digunakan untuk mencari nafkah dengan bekerja sebagai OJEK ONLINE," tulis akun Facebook Aldigunawan.
Danny mengungkapkan kepada polisi, motor yang dibawa lari oleh pelaku itu merupakan satu-satunya transportasi untuk menyambung hidupnya.
"Motornya kredit belum lunas, buat cari makan, korban juga punya anak dua, kemudian kalau ambil lagi juga enggak bisa karena sudah penuh," kata Kapolsek Tembalang, Kompol R Arsadi KS.
(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Retia Kartika Dewi | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.