Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Miras Oplosan Renggut 9 Nyawa di Jepara...

Kompas.com - 06/02/2022, 09:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak sembilan orang di Jepara tewas usai menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Menurut polisi, sebelumnya para korban menggelar pesta miras di sebuah warung angkringan di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo.

Saat itu miras yang ditenggak adalah oplosan etanol dan air mineral yang sering disebuta warga setempat miras ginseng.

Baca juga: 9 Orang Tewas Usai Minum Miras Oplosan, Pemilik Angkringan 2 Jiwo Jepara Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi

"Harga per paket Rp 30.000 yakni sebotol besar oplosan etanol dicampur minuman suplemen dan minuman bersoda. Para korban habis lebih dari sepuluh paket. Jadi, ginseng itu hanya nama atau sebutan untuk miras oplosan tersebut, sejatinya etanol ditambah air saja," kata Kasat Reskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi.

Pengakuan tersangka

Sementara itu, polisi telah menangkap dan menetapkan tersangka terhadap Prawiroarjo alias Wiwik, pemilik warung angkringan sekaligus penjual minuman keras oplosan itu.

Dari pengakuan Wiwik, bahan-bahan untuk membuat miras oplosan itu dibelidari tiga tempat.

"Ada yang beli di (Desa) Mambak Kecamatan Pakis Aji, Kota Semarang, dan dari beli di online shop," kata Rozi, Jumat (4/2/2022).

"Terhadap P (Prawiraharjo) kami telah melakukan penahanan. Kami mempersangkakan P dengan Pasal 204 KUHP dan undang-undang pangan, dan undang-undang kesehatan," kata Rozi, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Mengapa Orang Nekat Menenggak Miras Oplosan?

Miras di Tasikmalaya telan korban jiwa

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Kasus serupa juga sempat terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Oktober 2021.

Empat pemuda tewas setelah menenggak miras oplosan 90 persen dengan bahan utama alkohol 90 persen, dilansir dari Tribunnews.com.

Para korban itu adalah Dan (22), Muh (16), Pin (25) dan Fah (22). Lalu, ada tiga orang lainnya kini masuk RSU SMC Singaparna dirawat di ruang intesif.

Menurut polisi, pesta miras itu dilakukan di Kampung Cibangun Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (2/10/2021).

"Mereka menegak miras oplosan saat malam mingguan. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Kasatnarkoba Polres Tasikmalaya, AKP Dedih Praja, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Tenggak Miras Oplosan, 3 Mahasiswa UKSW Salatiga Meninggal Dunia

Pasangan kekasih tewas tenggak miras oplosan

Sementara itu, pasangan kekasih di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa di sebuah kamar hotel di Kelurahan Belalu I, Rabu (15/1/2020).

Kedua korban diduga tewas usai minim miras oplosan karena dari mulut keluar busa.

Keduanya korban diketahui bernama Dedi Ariyesta (40) dan Hani Safira (22).

"Tanda kekerasan tidak ada, keduanya diduga keracunan miras yang diduga dioplos dengan tawas," ujar Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Alex Adriyan saat itu.

Selain itu, dari lokasi kejadian, polisi mendapati dua botol miras berbeda jenis, serta sebuah benda diduga tawas.

"Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi," kata Alex.

Baca juga: Miras Oplosan Kembali Renggut Nyawa, 2 Tewas Usai Tenggak Alkohol 96 Persen Campur Minuman Energi

Penanganan medis ditingkatkan

Diberitakan di Kompas.com pada tanggal 28 April 2018, psikater RS Melinda bernama Teddy Hidayat menjelaskan, kasus miras oplosan merupakan fenomena gunung es.

Untuk penanganannya pun harus dilakukan kajian secara komprehensif, selain dari aspek sosiologis, penanganan medis pun juga perlu dikembangkan, khususnya bagi para tenaga medis.

Tujuannya, Teddy menambahkan, ketelitian tenaga medis dalam menangani pasien keracunan miras oplosan memang diutamakan, agar penanganan bisa cepat dan tepat.

Apalagi, kata Teddy, banyak korban miras oplosan yang tidak mau kondisinya diketahui orang lain.

"Orang kenapa enggak mau ke tempat layanan kesehatan, karena malu. Kedua, penegakkan diagnosisnya itu memang tidak mudah. Siapa saja orang bisa mual, orangnya enggak berani terbuka, takut kedengaran keluarganya habis minum bareng-bareng. Jadi, masalahnya sangat kompleks," ucap dia.

Baca juga: Pabrik Miras Oplosan Beromset Ratusan Juta di Palembang Digerebek Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sempat Dinonaktifkan karena Dugaan Pelecehan, AKP F Kembali Jabat Kasat Lantas Polres Sikka

Sempat Dinonaktifkan karena Dugaan Pelecehan, AKP F Kembali Jabat Kasat Lantas Polres Sikka

Regional
Panik Diancam dengan Sajam, Siswa SMP di Magelang Alami Kecelakaan hingga Patah Tulang

Panik Diancam dengan Sajam, Siswa SMP di Magelang Alami Kecelakaan hingga Patah Tulang

Regional
Wali Kota Surabaya Ingatkan Ketua RT/RW dan Kader KSH Jadi Caleg untuk Mundur

Wali Kota Surabaya Ingatkan Ketua RT/RW dan Kader KSH Jadi Caleg untuk Mundur

Regional
Sepekan Lebih Dugaan Kasus Pemerkosaan Anak di Donggala, Polisi: Mohon Bersabar, Penyidik Terus Bekerja

Sepekan Lebih Dugaan Kasus Pemerkosaan Anak di Donggala, Polisi: Mohon Bersabar, Penyidik Terus Bekerja

Regional
Jasad Pria Ditemukan Mengapung di Perairan Pantai Nelayan Balikpapan

Jasad Pria Ditemukan Mengapung di Perairan Pantai Nelayan Balikpapan

Regional
Pemkot Malang Akan Hentikan Aktivitas Penyeberangan Sungai Gunakan Rakit

Pemkot Malang Akan Hentikan Aktivitas Penyeberangan Sungai Gunakan Rakit

Regional
5 Kasus Warga Digigit Komodo, Ada Forografer Singapura hingga Balita

5 Kasus Warga Digigit Komodo, Ada Forografer Singapura hingga Balita

Regional
10 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Jambi Ditangkap

10 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Jambi Ditangkap

Regional
Sempat Bebas, Eks Ketua Parpol di Aceh Kini Jadi Buronan Kasus Pembunuhan

Sempat Bebas, Eks Ketua Parpol di Aceh Kini Jadi Buronan Kasus Pembunuhan

Regional
Sopir Truk Boks Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Situbondo yang Tewaskan 4 Orang

Sopir Truk Boks Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Situbondo yang Tewaskan 4 Orang

Regional
Perjuangan Pemuda Dusun Jlamprang agar Wilayahnya Bersih, Utang Bank untuk Beli Mobil Pengangkut Sampah

Perjuangan Pemuda Dusun Jlamprang agar Wilayahnya Bersih, Utang Bank untuk Beli Mobil Pengangkut Sampah

Regional
[POPULER NUSANTARA] Sosok Lansia yang Tinggal Sendiri di Rumah Terbengkalai | Calon Kades Hibahkan Tanah Bengkok

[POPULER NUSANTARA] Sosok Lansia yang Tinggal Sendiri di Rumah Terbengkalai | Calon Kades Hibahkan Tanah Bengkok

Regional
Sejumlah Negara Lakukan Pembatasan, Bulog Jateng Sebut Impor Beras Semakin Sulit

Sejumlah Negara Lakukan Pembatasan, Bulog Jateng Sebut Impor Beras Semakin Sulit

Regional
Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Regional
Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com