Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan di Jakarta, NTT, Jabar, dan Sumut Saat Kunjungan Jokowi serta Berbagai Jawaban Istana

Kompas.com - 06/02/2022, 05:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali dikritik terkait kerumunan warga yang kerap terjadi saat kunjungannya ke sejumlah daerah.

Tentu saja karena hal itu berpotensi menyebarkan Covid-19.

Baca juga: Jokowi Kerap Wanti-wanti soal Disiplin Prokes, tapi Malah Bagikan Kaus di Kerumunan

Berikut ini beberapa kasus kerumunan masyarakat yang terjadi saat kedatangan Presiden Jokowi ke sejumlah daerah.

1. Kerumunan di NTT

Kerumunan warga tak terbendung saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2/2021).

 

Meskipun saat itu pengawalan sudah diperketat dan warga dilarang untuk mendekat, tetapi petugas kewalahan menghalau mereka.

Baca juga: Kerumunan Warga Sambut Kedatangan Jokowi di Sikka, Warga: Kami Maunya Selfie, tapi...

Karena kondisi tersebut, Jokowi akhirnya menunjukkan dirinya melalui pintu bagian atas mobil.

Salah seorang warga, Kumis Tatois mengaku sangat senang dapat melihat secara langsung orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Kegembiraan warga saat itu diakuinya memang tak bisa dibendung. Terlebih lagi, Jokowi dianggap baru pertama kali datang ke daerahnya tersebut.

Adapun kedatangan Jokowi ke Kabupaten Sikka untuk meresmikan Bendungan Napun Gete.

Peristiwa di Maumere tersebut sempat mendapat kritik dari anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Netty Prasetiyani.

Dia mengingatkan agar para pejabat dan tokoh masyarakat harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan Covid-19.

"Rakyat harus dihimpun dan digerakkan dengan leadership dan keteladanan. Jika pejabat pemerintah tidak menunjukkan keteladanan, maka jangan salahkan rakyat jika tidak taat prokes dan bersikap masa bodoh," kata Netty saat dihubungi, Rabu (24/2/2021).

Lalu, apa kata Istana?

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai, kerumunan yang terjadi ketika Jokowi tiba di Maumere, merupakan bentuk spontanitas warga.

Menurut dia, hal ini wajar lantaran warga sudah lama ingin bertemu Presiden.

"Jadi bayangkan warga di Indonesia Timur sudah lama ingin bertemu presidennya, pemimpinnya, ya tentu saja ada spontanitas, ada euforia yang meluap-luap. Jadi saya kira itu wajar," kata Donny kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2021).

Baca juga: Soal Kerumunan Penyambutan Jokowi, KSP: Wajar, Warga Sudah Lama Ingin Bertemu Presiden

Donny mengaku, pihak protokoler Presiden sebenarnya telah mengatur agar kedatangan Jokowi sesuai dengan protokol kesehatan. Namun, antusiasme warga tidak terduga.

Oleh karenanya, peristiwa ini akan dijadikan pelajaran agar ke depan kejadian serupa bisa diantisipasi dan mitigasi.

"Tapi saya kira ini jadi pelajaran untuk manajemen protokoler kedatangan Presiden di daerah di kemudian hari," kata Donny.

Donny menyebut, ke depan pihaknya akan berupaya meminimalisasi terjadinya kerumunan dalam kunjungan Presiden.

Namun, dia mengingatkan bahwa masyarakat yang hendak menyambut Kepala Negara harus tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

2. Kerumunan di Cirebon

Sejumlah warga berdesakan berebut bingkisan bantuan presiden di jalan Angkasa Raya Bandara Penggung Cakrabuana Kota Cirebon, Selasa (31/8/2021).MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah warga berdesakan berebut bingkisan bantuan presiden di jalan Angkasa Raya Bandara Penggung Cakrabuana Kota Cirebon, Selasa (31/8/2021).
Kerumunan warga juga terjadi saat Jokowi meninjau proses vaksinasi di Cirebon dan meresmikan Bendungan Kuningan, di Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).

Jokowi membagikan bingkisan kepada warga yang sudah menunggu di sepanjang perjalanan.

Baca juga: Warga Berdesakan dan Berebut Bantuan Jokowi, Wanita Hamil Terjatuh, Anak-anak Menangis

Namun, karena kondisi cukup ramai, beberapa bingkisan pun jatuh ke saluran air.

Warga yang berada di pinggir jalan langsung berlarian, berebut, dan berdesak-desakan agar mendapatkan bantuan.

Tampak juga di tengah kerumunan seorang bapak terjatuh dan anak kecil menangis.

Kata Istana

Terkait kerumunan di Cirebon, Juru Bicara (Jubir) Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengatakan, pembagian bingkisan biasanya diatur protokoler Istana Presiden.

"Tentu informasinya saya perlu dapatkan terlebih dahulu. Itu biasanya tergantung protokol dari Istana itu sendiri," kata Fadjroel di Makassar, dikutip dari Kompas TV, Kamis (2/9/2021).

 

Fadjroel menegaskan, Jokowi tidak ada niatan untuk menimbulkan kerumunan.

Warga berkumpul pada kunjungan di Cirebon itu karena keinginan masyarakat untuk menyaksikan Jokowi dari dekat.

Menurut Fadjroel, Jokowi sebagai sosok yang sangat patuh protokol kesehatan. Terlebih, Jokowi sendiri yang memutuskan soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat itu.

"Sepanjang yang saya tahu, Beliau itu orang yang taat pada semua peraturan yang sudah ditetapkan," tutur Fadjroel.

"Tapi, kan, kharisma beliau itu, kan, tiba-tiba bisa muncul begitu. Tetapi Presiden selalu mengingatkan dalam setiap kunjungan beliau diupayakan fokus untuk protokol kesehatan," pungkasnya.

3. Kerumunan di Grogol

Kerumunan warga saat Jokowi membagikan sembako di Grogol, Jakarta Barat, Selasa, 10 Agustus 2021 sore.Tangkapan layar video Kompas TV Kerumunan warga saat Jokowi membagikan sembako di Grogol, Jakarta Barat, Selasa, 10 Agustus 2021 sore.
Kerumunan warga juga terjadi saat Jokowi membagikan sembako di Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8/2021).

Dikutip dari Kompas TV, pemberian sembako presiden berawal tertib dengan antrean panjang warga yang diatur dengan jarak aman.

Bahkan Jokowi pun sempat menyapa beberapa warga dari dalam mobil sambil melambaikan tangan.

Namun, antrean mulai tidak teratur setelah Presiden meninggalkan lokasi pembagian sembako. Aksi desak-desakan warga pun tak terhindarkan.

Melihat situasi yang sudah tak lagi kondusif, pembagian sembako dihentikan dan mobil yang membawa sembako langsung meninggalkan lokasi untuk mengurai warga.

Sembako dari presiden ini terdiri dari beras, minyak, biskuit, gula, dan beberapa kebutuhan lain.

 

4. Kerumunan di Sumatera Utara

Presiden Joko Widodo saat membagikan bantuan langsung tunai untuk pedagang kaki lima dan warung di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat membagikan bantuan langsung tunai untuk pedagang kaki lima dan warung di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).
Kerumunan juga terjadi ketika Kepala Negara membagikan kaus, saat kunjungan ke Pasar Porsea di Kabupaten Toba, Sumut, Rabu (2/2/2022). 

Baca juga: Viral Video Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus, Istana: Warga Sangat Antusias

Kedatangan Jokowi ke Porsea untuk membagikan bantuan langsung tunai bagi para pedagang kaki lima dan warung di pasar.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat Jokowi yang baru turun dari mobil dikerumuni masyarakat.

Warga tampak ingin mendekatinya sambil terus memanggil nama Jokowi.

 

Meski sudah dihalangi petugas keamanan dan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), warga tetap antusias dan tak terbendung untuk mendekati Jokowi.

Jokowi lantas memberikan sejumlah kaus berwarna hitam kepada para warga itu. Melihat hal tersebut, masyarakat semakin antusias dan berebutan menerima kaus yang dilemparkan Jokowi.

Penjelasan Istana

Terkait kerumunan tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan, masyarakat sangat antusias menyambut Jokowi.

"Mereka sangat antusias. Contohnya di Kabupatan Dairi, sejak 1974, baru tahun ini Presiden hadir di kabupaten itu sehingga antusias," ujar Heru, ketika dikonfirmasi, Jumat (4/2/2022).

Saat disinggung apakah ada cara lain agar momen menyapa Presiden dan momen membagikan kaus tidak menimbulkan kerumunan, Heru menilai hal itu sulit dilakukan.

"Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa Presiden. Mereka diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah," ucap Heru. (Penulis : Dian Erika Nugraheny, Fitria Chusna Farisa, Ardito Ramadhan, Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon, Penulis Kontributor Maumere, Nansianus Taris ||Editor : Diamanty Meiliana, Krisiandi, Setyo Puji, Kompas TV, Tribun.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Kerumunan di Grogol saat Jokowi Bagikan Sembako, Musni Umar Prihatin: Tidak Beri Contoh yang Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com