KOMPAS.com - Salah satu peristiwa pemberontakan yang terjadi setelah masa kemerdekaan adalah proklamasi berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS) pada tanggal 25 April 1950.
Republik Maluku Selatan (RMS) menginginkan agar wilayah mereka berdiri sendiri dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Benteng Victoria: Sejarah, Pejuang Gugur, Nieuw Victoria, dan Pertempuran RMS
Aksi ini didahului oleh rangkaian propaganda agar rakyat memihak gerakan pemberontakan ini.
Melansir laman munasprok.go.id, pemberontakan RMS didalangi oleh Soumokil yang merupakan mantan jaksa agung NIT (Negara Indonesia Timur).
Baca juga: Upaya Penumpasan Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Kemudian pada 25 April 1950 diangkatlah beberapa tokoh yaitu J.H Manuhutu sebagai Presiden, Albert Wairisal sebagai Perdana Menteri.
Sementara para menteri Republik Maluku Selatan (RMS) terdiri atas Mr.Dr.C.R.S Soumokil, D.j. Gaspersz, J. Toule, S.J.H Norimarna, J.B Pattiradjawane, P.W Lokollo, H.F Pieter, A. Nanlohy, Dr.Th. Pattiradjawane, Ir.J.A. Manusama, dan Z. Pesiwarissa.
Baca juga: Polisi Amankan 3 Pengibar Bendera RMS di Saparua
Dr.J.P. Nikijuluw kemudian ditunjuk sebagai Wakil Presiden RMS untuk daerah luar negeri dan berkedudukan di Den Haag, Belanda pada Pada 27 April 1950.
Pada 3 Mei 1950, Soumokil kemudian diangkat menggantikan Manuhutu sebagai Presiden RMS.
Berlanjut pada 9 Mei 1950, Angkatan Perang RMS (APRMS) dibentuk dengan panglima tertinggi Sersan Mayor KNIL, D.J Samson.
Di bawahnya ada sersan mayor Pattiwael sebagai kepala staf dengan anggota Sersan Mayor Kastanja, Sersan Mayor Aipassa, dan Sersan Mayor Pieter.
Melansir laman Kompas, latar belakang munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)adalah anggapan bahwa bergabungnya Maluku ke dalam NKRI akan memicu masalah.
Manusama, salah seorang tokoh RMS menyebar semangat anti pemerintah dengan menyebut bahwa orang Maluku tidak mau dijajah orang Jawa.
Hal ini yang menjadi latar belakang pembentukan Republik Maluku Selatan (RMS) dan munculnya pemberontakan.
Wilayah yang memberontak antara lain Pulau Ambon, Seram, dan Buru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.