7 Fakta Kabupaten Malinau, Daerah Perbatasan dengan Malaysia yang Namanya Diberikan Belanda

KOMPAS.com - Kabupaten Malinau merupakan salah satu kabupaten yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Utara.

Kabupaten Malinau menjadi salah satu dari lima kabupaten yang menjadi di Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan UU nomor 20 Tahun 2012 Tanggal 16 November 2012.

Baca juga: Fakta di Balik Pesawat Susi Air Dikeluarkan Paksa Satpol PP dari Hanggar Bandara Malinau

Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Malinau yang berjarak sekitar 211,9 kilometer dari Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara.

Sempat menjadi perbincangan, berikut adalah beberapa fakta soal Kabupaten Malinau yang bisa Anda simak.

Baca juga: Duduk Perkara Pengusiran Pesawat Susi Air dari Hanggar Bandara Malinau

1. Merupakan Kabupaten Hasil Pemekaran

Melansir www.malinau.go.id Kabupaten Malinau adalah salah satu daerah hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan.

Baca juga: Pesawat Susi Air Diusir dari Hanggar Malinau, Pemda: Murni Bisnis, Bukan Semena-mena, Ada Dasarnya

Kabupaten Malinau resmi berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.

Saat itu Drs. H. Asmuni Ali menjabat sebagai Pj Bupati (1999 – 2001) sebelum akhirnya Dr. Drs. Marthin Billa, M.M. menjabat sebagai bupati pertama (2001 – 2006).

2. Berbatasan Langsung dengan Malaysia

Kementrian PUPR Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang, yang berlokasi di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Lokasinya berada di pedalaman pegunungan Long Nawang dan berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia.

Kabupaten Malinau memiliki wilayah yang strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia.

Batas geografis kabupaten ini adalah berdekatan dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia
di sebelah barat.

Sementara batas geografis lain adalah Kabupaten Nunukan di sebelah utara, Kabupaten Tana Tidung dan Bulungan di sebelah timur, dan Kabupaten Kutai Barat di sebelah selatan.

3. Asal Nama Malinau dari Pemberian Belanda

Melansir laman kaltara.bpk.go.id, Malinau di masa lalu merupakan permukiman yang dihuni oleh Suku Tidung yang bernama desa Selamban yang berseberangan dengan Desa Pelita Kanaan yang merupakan pemukiman suku Abai.

Walau begitu, Malinau diberi nama dari nama Sungai Malinau seperti yang tercantum dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda.

Belanda yang datang bertanya kepada penduduk setempat tentang nama wilayah ini, namun kendala bahasa membuat pertanyaan tersebut dijawab dengan “Mal Inau dako”.

Istilah Mal artinya membuat, sedangkan Inau artinya pohon enau atau aren, yang artinya sedang mengolah atau memasak sagu enau atau aren.