CIAMIS, KOMPAS.com - Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyampaikan pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali berlaku dengan kapasitas dibatasi 50 persen siswa setelah sebelumnya dilaksanakan 100 persen.
Kebijakan ini rencananya mulai dijalankan Senin (7/2/2022).
"(PTM 50 persen) mengingat terus berkembangnya kasus terkonfirmasi, baik tingkat provinsi maupun nasional," kata Herdiat dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabar Terus Naik, Ridwan Kamil: PTM Dievaluasi
Kebijakan itu pun berlaku untuk semua jenjang pendidikan hingga sekolah menengah atas.
Meski PTM dikurangi menjadi 50 persen, Herdiat mengatakan, sampai saat ini tidak ada siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"PTM 50 persen sebagai antisipasi," jelas Herdiat.
Untuk mencegah pelajar terpapar Covid-19, Herdiat meminta semua pihak agar mengingatkan anak-anak tentang protokol kesehatan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, PTM Sejumlah Sekolah di Kabupaten Bogor Dihentikan Sementara
Menurut dia, sejumlah pelajar nampak tidak memakai masker, salah satunya saat pulang sekolah.
"Harus diingatkan Prokes. Pakai masker," tegasnya.
Lebih lanjut, Herdiat menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Ciamis telah ada kasus aktif.
"Ada kasus aktif di beberapa kecamatan. Dari pasien yang terkonfirmasi tersebut, kami belum mengambil sampel apakah termasuk pada varian baru (Omicron) atau bukan," katanya.
Herdiat menyebutkan, saat ini ada 12 pasien positif Covid-19 di Ciamis.
Dari 12 pasien tersebut, lima orang bergejala ringan dan sisanya tanpa gejala.
"Yang terkonfirmasi di antaranya dari Kecamatan Sukadana 1 kasus, Rancah 2 kasus, Purwadadi 1 kasus, Banjarsari 3 kasus, Cisaga 2 kasus, Ciamis 1 kasus dan Panjalu 2 kasus," sebutnya.
Terkait meningkatnya jumlah pasien Covid-19, Herdiat mengimbau masyarakat untuk mempedomani protokol kesehatan dengan ketat.
Selain itu, dia mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan vaksinasi sebagai upaya untuk mempertahankan asesmen Kabupaten Ciamis agar tetap berada di level 1.
"Agar kita tetap bertahan di level 1, sekurang-kurangnya untuk dosis 2 kita harus mencapai 70 persen," jelasnya.
Dia juga mengingatkan pemerintah desa, camat dan semua pihak untuk terus menggencarkan vaksinasi, terutama untuk dosis kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.