SERANG, KOMPAS.com - Terjadi peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda sejak Kamis (3/1/2022) kemarin hingga pagi ini.
Petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten Windi Cahya membenarkan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut.
"Iya, betul ada peningkatan aktivitas dari kemarin sampai sekarang," kata Windi Cahya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada Hoaks
Dijelaskan Windi, peningakatan aktivitas GAK dipicu karena adanya dua kali gempa tektonik lokal dan secara visual teramati adanya embusan secara terus menerus dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak.
Meski terjadi peningkatan aktivitas GAK, Windi menyebut statusnya masih berada pada level II atau waspada dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah radius 2 kilometer.
"Masih di level 2 atau waspada," ujar Wendi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkab Karawang Tunda PTM Selama 14 Hari
Berdasarkan laporan pengamatan dari situs magma.esdm.go.id pada tanggal 3 Februari 2022 dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB tercatat terjadi beberapa gempa di GAK.
Gempa yang terjadi selama 24 jam yakni 2 kali harmonik dengan amplitudo 8-13 mm, dan lama gempa 227-742 detik.
Kemudian satu kali gempa low frequency dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 5 detik.
Selain itu, terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak dua kali dengan amplitudo 7-12 mm, dan lama gempa 8-10 detik.
Sedangkan gempa vulkanik dalam terjadi tiga kali dengan amplitudo 27-34 milimeter, S-P 2-3.6 detik dan lama gempa 11-15 detik.
Selanjutnya, satu kali gempa tremor .enerus dengan amplitudo 1-10 milimeter, dominan 5 milimeter.
Sedangkan aktivitas GAK pada Jumat (4/2/2022), sudah terjadi dua kali erupsi yakni pada pukul 9.43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 milimeter dan durasi 50 detik.
Baca juga: Wapres Maruf Minta Pembangunan Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Dipercepat
Kemudian pada pukul 10.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 milimeter dan durasi 49 detik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.