Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Kompas.com - 04/02/2022, 11:36 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Terjadi peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda sejak Kamis (3/1/2022) kemarin hingga pagi ini.

Petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten Windi Cahya membenarkan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi tersebut.

"Iya, betul ada peningkatan aktivitas dari kemarin sampai sekarang," kata Windi Cahya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada Hoaks

Dijelaskan Windi, peningakatan aktivitas GAK dipicu karena adanya dua kali gempa tektonik lokal dan secara visual teramati adanya embusan secara terus menerus dengan tinggi kolom asap  200 meter dari puncak.

Meski terjadi peningkatan aktivitas GAK, Windi menyebut statusnya masih berada pada level II atau waspada dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah radius 2 kilometer.

"Masih di level 2 atau waspada," ujar Wendi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkab Karawang Tunda PTM Selama 14 Hari

Berdasarkan laporan pengamatan dari situs magma.esdm.go.id pada tanggal 3 Februari 2022 dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB tercatat terjadi beberapa gempa di GAK.

Gempa yang terjadi selama 24 jam yakni 2 kali harmonik dengan amplitudo 8-13 mm, dan lama gempa 227-742 detik.

Kemudian satu kali gempa low frequency dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 5 detik.

Selain itu, terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak dua kali dengan amplitudo 7-12 mm, dan lama gempa 8-10 detik.

Sedangkan gempa vulkanik dalam terjadi tiga kali dengan amplitudo 27-34 milimeter, S-P 2-3.6 detik dan lama gempa 11-15 detik.

Selanjutnya, satu kali gempa tremor .enerus dengan amplitudo 1-10 milimeter, dominan 5 milimeter.

 

Dua kali erupsi

Sedangkan aktivitas GAK pada Jumat (4/2/2022), sudah terjadi dua kali erupsi yakni pada pukul 9.43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 milimeter dan durasi 50 detik.

Baca juga: Wapres Maruf Minta Pembangunan Huntara bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Dipercepat

Kemudian pada pukul 10.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 milimeter dan durasi 49 detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com