Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik di Kota Semarang, Tatap Muka Dihentikan 2 Pekan

Kompas.com - 04/02/2022, 09:03 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang bakal dihentikan sementara selama dua pekan.

Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan kegiatan belajar mengajar sekolah akan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, PTM di Cianjur Dibatasi 50 Persen

"Seminggu ini cepat sekali (peningkatan) lagi. Kita lakukan koordinasi, PTM kita off-kan 2 minggu, belajar dari rumah dulu PJJ," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Balai Kota Semarang, Kamis (3/2/2022).

Hendi menyebut PJJ akan berlaku mulai Senin (7/2/2022) setelah ditetapkannya peraturan baru.

Meskipun Kota Semarang masuk PPKM Level 1, namun aturan yang baru akan diperketat seperti pada penerapan PPKM Level 2.

"Senin depan Perwali PPKM. Kurang lebihnya dowm grade. Misal kan ini Level 1 akan kita buat lebih ketat lagi seperti di Level 2. Seperti PNS kerjanya, 75 persen sekarang masuk semua. Tempat mal yang 100 persen kita batasi 75 persen," ujar Hendi.

Pengetatan aturan ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas terutama di lingkungan sekolah.

Untuk itu, Hendi mengingatkan kepada warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas.

Baca juga: Kemenag: Madrasah di Daerah PPKM Level 2 Bisa PTM 50 Persen

"Bukan berarti kita nggak setuju pertumbuhan ekonomi, yuk bareng-bareng tahan napas dulu. Kalau kita abai, ini angkanya (kasus) sangat cepat, khawatir akan jadi ledakan. Tetap berkegiatan, sesuai prokes," ucap Hendi.

Hendi mengungkapkan penambahan kasus Covid-19 di Kota Semarang terjadi di lingkungan sekolah.

"Beberapa SMA/SMK, SMP, mereka kebanyakan tanpa gejala, apapun itu kalau tidak sterilisasi, batasi, akan sangat cepat," ungkapnya.

Baca juga: PTM 100 Persen di Kota Cirebon Akan Tetap Digelar

Selain itu, pihaknya menduga peningkatan kasus Covid-19 di Kota Semarang juga disebabkan karena varian Omicron.

"Meski belum ada hasil tes resmi, saya yakin ini Omicron karena penyebarannya cepat sekali, lihat di dashboard kita hari ke hari naik cepat. Makanya harus sikapi dan waspadai, bareng-bareng mengatasi," jelas Hendi.

Data dari siagacorona.semarangkota.go.id, pada Kamis (3/2/2022) pukul. 23.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang tercatat ada 113 kasus. Rinciannya 77 orang Semarang dan 36 orang luar kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com