SAMARINDA, KOMPAS.com – Plt Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Hamdan menjelaskan alasan ratusan guru honorer belum dibayar selama tiga bulan.
Hal ini buntut ratusan guru honorer harian lepas itu menggelar demostrasi di kantor DPRD PPU, Kamis (3/2/2022). Mereka menuntut tunggakan gaji sejak November dan Desember 2021 dan Januari 2022.
Baca juga: 24 Tahun Tagih Gaji tapi Selalu Nihil, Eks Guru Honorer Bakar Sekolah karena Sakit Hati
“Memang sebelumnya tidak dianggarkan karena memang kemampuan anggaran kami enggak cukup,” ungkap Hamdan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/2/2022).
Saat aksi itu, guru honorer yang tergabung dalam Ikatan Guru Honorer-Penajam Paser Utara (IGH-PPU) ini berjumlah sekitar 300 orang.
Hamdan mengeklaim sudah menganggarkan pembayaran honor ratusan guru itu tahun ini. Sehingga, awal tahun ini, kata dia, segera dibayarkan.
Meski begitu, Hamdan lupa jumlah dana yang harus dibayarkan ke ratusan guru honorer tersebut. Namun menurut informasi BPKAD PPU, total dana yang dibayarkan senilai Rp 24 miliar.
“Ini teman-teman di BK (badan keuangan) sedang menyusun agar proses pencairannya sesegera mungkin. Yang jelas saya sudah instruksikan segera diselesaikan tunggakan itu,” pungkas dia.
Sebelumnya, pada Senin (13/12/2021), ratusan guru honorer juga pernah demostrasi di depan kantor Bupati PPU di Penajam. Tuntutannya sama, meminta Pemkab membayar tunggakan gaji mereka.
Baca juga: Kisah Mantan Guru Honorer Bakar Sekolah, Marah Honor Rp 6 Juta Selama 24 Tahun Tak Dibayar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.