KOMPAS.com - Delapan belas orang tewas saat terjadi bentrokan yang mengakibatkan kebakaran Double O Sorong pada Senin (24/1/2022).
Tujuh belas orang tewas terbakar dan satu orang meninggal karenna dianiaya.
Dari 17 orang yang tewas terbakar, 14 orang adalah pekerja seni termasuk DJ Indah Cleo, penari, penyanyi dan pemain band. Sementara 3 orang adalah tamu atau pengunjung.
Saat bentrokan terjadi, 18 orang tersebut menyelamatkan diri di lantai dua.
Namun saat massa membakar Double O, 18 orang tersebut terjebak di lantai dua karena api sudah membakar tangga dan lantai bawah. Saat ditemukan, belasan orang tersebut tewas di salah satu pojok ruangan.
Baca juga: 10 Jenazah Korban Pembakaran Double O Sorong Terindentifikasi, Berikut Daftar Namanya
Keluarga menilai nominal uang yang diberikan terlalu kecil yakni Rp 20 juta.
Hal tersebut diungkapkan Rosi (38), adik dari Soni yang meninggal dalam insiden itu. Ia mengatakan uang duka yang diberikan manajemen sangat sedikit.
"Uang duka dari pihak Double O Sorong sangat kecil dibandingkan dengan nyawa yang hilang," ujar Rosi, kepada sejumlah awak media, Selasa (1/2/2022).
Baca juga: Polisi Buru 12 DPO Kasus Pembunuhan dan Otak Pembakaran Double O Sorong
"Kita tidak menuntut soal santunan, tapi harusnya ada kepedulian dari mereka kepada keluarga korban," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan tunangan Soni, Natali (30). Ia mengatakan asuransi dan lain sebagainya sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut.
"Kita dari keluarga tetap menolak dengan uang duka yang ditawarkan dari pihak Double O Sorong," ucap Natali.
Sementara itu pengacara Double O Sorong Romeon Habari membenarkan jika pihak manajemen telah melakukan pertemuan dengan keluarga korban.
Baca juga: Keluarga Korban Tewas Bentrokan di Double O Sorong Tolak Uang Duka Rp 20 Juta, Dirasa Terlalu Kecil
Namun dalam pertemuan itu tak ada kesepakatan terkait uang duka.
"Mereka masih belum sepakat dengan upah duka yang kami berikan. Padahal kita sudah siapkan tiket, penginapan, makan, dan lainnya," kata Habari.