Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2022, 06:07 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Yaakov Baruch, Rabi Yahudi di Sinagoge Shaar Hasyamayim, memberikan penjelasan terkait tujuan didirikannya Museum Holocaust di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.

Rabi Yaakov mengatakan, proses pengerjaan Museum Holocaust memakan waktu hampir tiga bulan.

Pembangunan awal museum ini dilakukan pada Oktober 2021 lalu dan diresmikan pada Kamis (27/1/2022).

"Kita memang mengejar target harus selesai dan diresmikan tanggal 27 Januari. Karena hari itu ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Hari Peringatan Holocaust," kata Yaakov saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Kisah Keluarga Yahudi yang Dilindungi Hitler dari Holocaust

Dikatakannya, ada beberapa hal yang menjadi tujuan membangun Museum Holocaust ini.

"Pertama, karena itu untuk mengenang keluarga oma saya atau nenek saya yang meninggal di Holocoust. Kemudian yang kedua itu, untuk edukasi ke masyarakat umum tentang bahayanya rasisme dan kebencian," ungkapnya.

"Dari peristiwa holocoust ini kita lihat rasisme dan kebencian itu kalau tidak dilawan bisa mengakibatkan keburukan, bisa melahirkan holocoust, jadi sangat-sangat berbahaya," sebut Yaakov Baruch.

Ia berharap dengan adanya museum ini sekiranya anak-anak muda bisa belajar, bahwa dari sekarang itu harus melawan namanya kebencian atau rasisme terhadap etnis atau kelompok tertentu.

"Jadi yang kita lawan sekarang bukan hanya antisemitisme atau anti-Yahudi, tapi juga misalnya Islamofobia, anti-Kristen atau anti-Buddha, Hindu, semua itu harus dilawan sejak dini," tuturnya.

Baca juga: Cerita Anak Korban Holocaust yang Selamat Merasa Senasib dengan Pengungsi Afghanistan

Menurut dia, jangan sampai ada hal seperti itu yang dibiarkan, karena holocaust nanti bisa terjadi lagi di masa depan terhadap etnis yang lain.

"Ini yang coba kita hindari, dan khususnya juga kami hindari jangan sampai juga terjadi untuk Komunitas Yahudi tentunya," katanya.

Soal hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel, Rabi Yaakov Baruch tak berkomentar panjang.

Ia menegaskan, pihaknya tidak ada urusanya dengan politik dengan masalah tersebut.

"Karena bangunan museum ini murni dari kami sendiri, hanya untuk mengenang tentang yang terjadi terhadap bangsa kami, keluarga kami," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Buruh di Jambi Bunuh Majikan, Berawal dari Sakit Hati

Buruh di Jambi Bunuh Majikan, Berawal dari Sakit Hati

Regional
'Suami yang Mencari Nafkah Halal untuk Keluarga, Kalian Bunuh'

"Suami yang Mencari Nafkah Halal untuk Keluarga, Kalian Bunuh"

Regional
Kades di Banten yang Sawer LC Tiap Hari Pakai Uang Korupsi Dana Desa Divonis 5 Tahun Penjara

Kades di Banten yang Sawer LC Tiap Hari Pakai Uang Korupsi Dana Desa Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Warga Aceh Gelar Aksi Demo Tolak Pengungsi Rohingya, Sebut Masyarakat Lokal Lebih Butuh Bantuan Pemerintah

Warga Aceh Gelar Aksi Demo Tolak Pengungsi Rohingya, Sebut Masyarakat Lokal Lebih Butuh Bantuan Pemerintah

Regional
Penemuan Jasad Bayi Dalam Tas Depan Makam Desa Gegerkan Warga Brebes

Penemuan Jasad Bayi Dalam Tas Depan Makam Desa Gegerkan Warga Brebes

Regional
[POPULER REGIONAL] Digugat Rp 204 T, Gibran: Sudah Ada yang Urus | 7 Pengungsi Etnis Rohingya Kabur

[POPULER REGIONAL] Digugat Rp 204 T, Gibran: Sudah Ada yang Urus | 7 Pengungsi Etnis Rohingya Kabur

Regional
Baru 2 Minggu Menikah, Suami Istri di Sumedang Tewas Usai Mobilnya Masuk Jurang

Baru 2 Minggu Menikah, Suami Istri di Sumedang Tewas Usai Mobilnya Masuk Jurang

Regional
76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

Regional
UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

Regional
BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

Regional
Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Regional
Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Regional
3 Pekan Buron, Tersangka Pembunuhan Eks Dirut RSUD Padang Sidimpuan Ditangkap di Padang Lawas

3 Pekan Buron, Tersangka Pembunuhan Eks Dirut RSUD Padang Sidimpuan Ditangkap di Padang Lawas

Regional
Tuntut Kenaikan UMK 15 Persen, Pekerja Demo di DPRD Kabupaten Semarang

Tuntut Kenaikan UMK 15 Persen, Pekerja Demo di DPRD Kabupaten Semarang

Regional
Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com