Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi WZ Johannes, Ahli Radiologi Pertama di Indonesia

Kompas.com - 02/02/2022, 11:25 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Wilhelmus Zakaria Johannes atau yang biasa dikenal dengan WZ Johannes merupakan seorang Pahlawan Nasional yang berjasa di bidang kesehatan.

Bagaimana tidak, WZ Johannes dikenal sebagai dokter radiologi pertama Indonesia sekaligus ahli teknologi rontgen.

WZ Johannes juga aktif di sejumlah organisasi, serta menjadi sosok di balikGerakan Rakyat Indonesia Sunda Kecil (GRISK) untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.

Baca juga: Profil Cipto Mangunkusumo dan Perjuangan Memberantas Wabah Pes di Malang

Profil WZ Johannes

WZ Johannes lahir di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 Juli 1895.

Dia merupakan putra sulung pasangan WZ Johannes dan Ester Johannes-Armalo.

Ayahnya merupakan seorang guru bantu sekolah dasar yang juga merangkap sebagai pengurus geraja.

Sebenarnya, WZ Johannes tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan tinggi kala itu karena status sebagai anak seorang guru bantu.

Namun, kecerdasannya yang luar biasa membuat WZ Johannes akhirnya bisa mengenyam pendidikan tinggi.

WZ Johannes diizinkan pemerintah kolonial untuk bersekolah di Europese Lagere School (ELS).

Izin itu diperolah setelah pihak kepala sekolah mengirim surat permohonan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia.

Baca juga: Wilhelmus Zakaria Johannes: Masa Muda, Kiprah, dan Akhir Hidup

Johannes berhasil menamatkan studi di ELS dalam waktu yang lebih singkat dari seharusnya.

Kemudian dia mendapat kesempatan untuk sekolah di STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputera di Batavia.

Lagi-lagi kecerdasan Johannes membuatnya dapat menyelesaikan masa belajar dalam waktu yang lebih singkat, yaitu delapan tahun dari seharusnya sembilan tahun.

Ahli Radiologi Pertama di Indonesia

Setelah mengantongi gelar dokter, pada tahun 1920, Johannes diangkat sebagai pengajar di Sekolah Dokter Hindia Belanda di Surabaya.

Namun pada tahun 1921, dia ditugaskan menjadi dokter di Bengkulu, lalu dipindah ke beberapa tempat hingga di Palembang.

Perjalanan karirnya sebagai dokter di Sumatera ia jalani selama 9 tahun hingga tahun 1930.

Memasuki tahun 1931, Johannes terkena musibah yang membuat kaki kanannya lumpuh.

Dia kemudian dirawat di CBZ atau Rumah Sakit Ciptomangunkusumo sekarang.

Saat dirawat inilah Johannes mulai bersinggungan dengan ilmu radilogi dan rontgen atau sinar tembus.

Baca juga: Biografi Ki Hajar Dewantara dan Perannya bagi Pendidikan di Indonesia

Johannes yakin, kelumpuhan kakinya bisa disembuhkan dengan pengobatan rontgen.

Pada akhirnya Johannes dinyatakan sembuh meski kakinya tetap pincang. Namun pengetahuan dan keahliannya terkait rontgen dan radiologi bertambah.

Pada tahun 1935, Johannes ditugaskan di Rumah Sakit Umum Pusat di Semarang sebagai asisten ahli di bidang rontgen dan radiologi.

Rumah Sakit di Semarang itu kini bernama Rumah Sakit Dr. Karyadi, dan nama Johannes diabadikan sebagai nama ruang rontgen di rumah sakit itu.

Memasuki tahun 1936, Johannes dipindahkan lagi ke CBZ di Batavia, dengan posisi sebagai kepala bagian rontgen.

Sejak saat itu, WZ Johannes dikenal sebagai ahli rontgen dan radiologi pertama di Indonesia.

Baca juga: 8 Kiai Bergelar Pahlawan Nasional, Ada KH Hasyim Asyari hingga KH Ahmad Dahlan

Akhir Hayat WZ Johannes

Pada masa kemerdekaan, WZ Johannes diangkat sebagai guru besar Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia pada bagian kedokteran.

Balai ini merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ini.

Pada tahun 1951, WZ Johannes diangkat menjadi Rektor Universitas Indonesia.

Setahun berikutnya, pada tahun 1952, WZ Johannes mendapat tugas untuk belajar di Den Haag, Belanda.

Dalam tugasnya itu, WZ Johannes mendapat serangan jantung dan dinyatakan meninggal dunia pada 4 September 1952.

Jenazahnya kemudian dipulangkan ke Tanah Air melalui jalur laut, dan dimakamkan di TMPN Utama Kalibata.

Atas jasa-jasanya, WZ Johannes ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 27 Maret 1968.

Namanya juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Kupang, yaitu RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes.

Sumber:
Kompas.com
Kemsos.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com