Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Cimol: Minyak Goreng Masih Beli Rp 20.000 Per Liter di Pasar, Harganya Belum Turun

Kompas.com - 01/02/2022, 06:11 WIB
Riska Farasonalia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Sementara itu, penjual ayam goreng, Miran mengaku selalu kehabisan saat hendak membeli minyak goreng harga Rp 14.000 di minimarket sepekan terakhir.

Setidaknya, Miran butuh empat liter minyak goreng untuk berdagang dalam sehari.

"Udah nyari-nyari dari seminggu ini kehabisan terus. Biasanya sih beli langsung dua kemasan yang dua liter. Tapi kan dibatasi cuma boleh satu kemasan dua liter," ungkapnya.

Lantaran selalu kehabisan stok minyak goreng harga Rp 14.000 di minimarket, ia pun beralih membelinya di pasar tradisional.

Ia mengaku minyak goreng dibelinya dengan harga Rp 19.000 di pasar tradisional.

"Ya mau gimana lagi, terpaksa cari di pasar. Saya beli empat kemasan yang satu liter. Harganya masih Rp 19.000," ungkapnya.

Dirinya berharap ketersediaan minyak goreng Rp 14.000 bisa menjangkau masyarakat.

"Karena kan stoknya habis terus ya yang harga Rp 14.000. Di pasar juga belum turun harga karena bilangnya beli dari distributor udah mahal," ucapnya.

Baca juga: Inginnya Sih Bisa Dapat Harga Murah, tapi Mencarinya Masih Susah

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nurkholis mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan ke sejumlah pasar tradisional.

Menurutnya, harga minyak goreng di pasar tradisional memang masih tinggi.

Untuk itu, mekanisme subsidi minyak goreng terutama di pasar tradisional perlu ada kejelasan.

"Yang penting itu mekanismenya. Sepanjang pedagang mengulakan dengan harga di bawah Rp 14.000 dan ada tanda khusus tentu tak jadi persoalan jika menjual dengan harga Rp 14.000. Tapi jika harga beli masih di atas Rp 14.000 itu kan mustahil. Kecuali kalau ada subsidi langsung," katanya.

Ia mengatakan, terkait kebijakan harga eceran tertinggi (HET) per 1 Februari, pihaknya akan melakukan pengecekan di pasar tradisional.

"Kami akan memantau terus bagaimana nanti kondisinya di lapangan sambil menunggu nanti juklaknya seperti apa. Yang terpenting kuncinya itu mekanismenya," ujarnya.

Ia berharap, distributor bisa memberikan tanda khusus untuk minyak goreng bersubsidi agar pengeckan di lapangan lebih mudah.

"Kalau minyak yang tidak subsidi sudah beredar habis, tinggal nanti distributor beri label subsidi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com