BLORA, KOMPAS.com - Peringatan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tampaknya digelar dengan cara yang sederhana.
Sekretaris Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Tik Bio Blora Bambang Suharto mengatakan, pandemi Covid-19 memang mengharuskan umatnya untuk tidak menyelenggarakan perayaan tahun baru Imlek secara besar-besaran.
"Biasanya kita memang mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengundang partisipasi masyarakat, tapi kembali kita mengingat pandemi sehingga kita tidak harus mengadakan yang rame-rame, yang penting kita berdoa untuk keselamatan kesehatan kebahagiaan kesejahteraan bersama," ucap Bambang saat ditemui wartawan di Kelenteng Hok Tik Bio Blora, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Tiada Barongsay dan Pesta Kembang Api di Kelenteng Hok Tik Bio pada Imlek Tahun Ini
Menurut dia, perayaan tahun baru Imlek secara sederhana telah dilakukan beberapa tahun belakangan ini.
"Ini sudah tahun ketiga, pokoknya ketika awal pandemi kita sudah close, memang selama ini dengan pemkab selalu di-support juga," kata dia.
Meski begitu, umat yang sedang merayakan perayaan Imlek 2022 Tahun Macan Air di Blora ini tidak begitu mempermasalahkannya.
"Tidak ada masalah semua menyadari, banyak juga yang berdoa dari rumah, yang penting niatnya. Harapannya segala hal yang tidak baik segera hilang sirna," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman yang mengunjungi kelenteng tersebut turut memberikan ucapan selamat memperingati tahun baru Imlek 2022.
"Gong xi fa cai untuk saudara-saudara kita yang akan merayakan besok, karena masih pandemi tahun ini dari pihak klenteng belum merayakan barongsai," kata Arief.
Baca juga: Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Berlangsung Sederhana, Umat yang Sembahyang Dibatasi
Menurutnya, toleransi umat beragama tetap harus diteruskan dan dilanggengkan dengan berbagai hal sesuai dengan yang pernah dilakukan oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih. Semoga jalinan ini bisa kita teruskan dan nanti ke depan dengan kondisi normal (Klenteng ini) bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada Blora ini," ujar dia.
"Jadi kita sebagai bentuk toleransi antar umat beragama, kondisi Blora yang kondusif ini menjadi mimpi kita, kita harus merajut semua seluruh agama yang ada untuk Sesarengan Mbangun Blora," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.