KOMPAS.com - Dinas Kesehatan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (DKKPS) NTT mencatat terdapat empat warga yang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) hingga Senin (31/1/2022).
"Kini jumlah pasien yang meninggal akibat DBD berjumlah empat orang. Terdapat penambahan dari sebelumnya pada pekan lalu hanya dua orang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular (P2PM) DKKPS NTT Agusthina Rospita seperti dikutip dari Antara, Senin.
Baca juga: Siswi SMP Jatuh ke Bawah Jembatan Liliba Kupang Ditinggal Ibu, Hendak ke Makam Nenek
Agusthina menjelaskan, empat warga yang meninggal itu tersebar berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Ngada, dan Nagekeo.
"Pasien yang baru meninggal itu di Kota Kupang dan Kabupaten Ngada," ujar dia.
Menurutnya, pasien yang dirawat akibat DBD juga meningkat signifikan.
Jumlah kasus DBD di NTT, kata dia, mencapai 766 kasus. Jumlah kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Manggarai Barat, yakni 160 kasus.
Lalu, Kota Kupang menjadi daerah dengan kasus DBD terbanyak kedua, yakni 159 kasus. Kemudian, Kabupaten Sikka dengan total 97 kasus, satu di antaranya meninggal.
Akibat peningkatan kasus ini, Dinas Kesehatan NTT mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga, tak menjadi sarang jentik nyamuk.
Baca juga: Kasus Siswi SMA di Kupang Buang Bayi, Polisi Tangkap Ayah Biologis
Dinas Kesehatan NTT juga membentuk juru pantau jentik nyamuk di setiap rumah. Hal itu dilakukan untuk memastikan tak ada lokasi berkembangbiaknya jentik nyamuk.
Upaya seperti pengasapan atau fogging di setiap permukiman juga dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.