Saat bertemu Jokowi di Istana Presiden pada Rabu (21/3/2018), Nyak Sandang datang bersama putranya,
"Ini Pak Jokowi, Ayah," kata Maturidi, salah satu putranya, kepada Nyak Sandang, ketika Presiden berdiri di hadapannya.
Penglihatan Nyak Sandang sudah mulai kabur seiring usianya yang sudah memasuki 91 tahun karena penyakit katarak.
Saat bertemu Presiden Jokowi, Nyak Sandang mengaku senang luar bisa dan terus berkata-kata menggunakan bahasa tradisional Aceh kepada Jokowi.
Baca juga: Maret, Penyumbang Pembeliaan Pesawat Pertama RI Berangkat Umrah Dibiayai Jokowi
"Dia (Nyak Sandang) senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi kepada Presiden, menerjemahkan kata-kata yang diucapkan ayahnya.
Kepada Jokowi, Nyak Sandang mengajukan tiga permohonan. Yang pertama Nyak Sandang meminta bantuan untuk mendapatkan layanan operasi katarak.
Kedua, Nyak Sandang juga memohon Jokowi mendirikan masjid di kampung halamannya di Lambo, Aceh. Ketiga, Nyak Sandang ingin sekali menunaikan ibadah haji.
Terkait permintaan tersebut, Jokowi berjanji akan mengurus operasi katarak untuk Nyak Sandang.
Baca juga: Cerita Wapres soal Wakaf: Pesawat Pertama RI hingga Monas
Serta mengirim tim ke Lambo, Aceh untuk survei lokasi pembangunan masjid dan menawarkan Nyak Sandang untuk pergi umrah lebih dahulu.
Di penghujung pertemuan, Nyak Sandang mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesahnya.
"Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami," kata Nyak Sandang.
Pada Maret 2019, Nyak Sandang berangkat umrah dibiayai oleh Presiden Jokowi. Sementara masjid yang diminta oleh Nyak Sandang dijadwalkan selesai pada Oktober 2021.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fabian Januarius Kuwado | Editor : Inggried Dwi Wedhaswary)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.